Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Culunnya Seorang Jurgen Klopp

27 November 2017   13:47 Diperbarui: 27 November 2017   15:12 3267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah "berakit-rakit kehulu, Klopp kemudian hanyut ketepian!" Setelah mendominasi permainan dan unggul satu gol, Klopp menarik Sturridge untuk digantikan oleh Wijnaldum. Dari pergantian pemain ini kita paham bahwa Klopp hendak mengamankan keunggulan satu gol tadi. Dari sinilah petaka itu dimulai, karena Klopp ternyata "kurang pintar berhitung..."dan waktu juga masih panjang...

Keluarnya Sturridge ternyata langsung merubah permainan secara drastis! Trio MHC yang tadinya mampu menjaga keseimbangan, malah menjadi kacau ketika mendapat tambahan seorang Wijnaldum. Salah yang tadinya bermain tajam, malah terlihat bingung menjadi seorang target man. Salah justru terisolasi sendirian di depan. Ini mengingatkan saya pada pertandingan Man City dengan Liverpool lalu. Ketika Mane mendapat kartu merah karena menendang kepala kiper Ederson, Salah terlihat bingung sehingga dia digantikan oleh Solanke.  

Sebaliknya Conte menunjukkan kualitasnya sebagai seorang pelatih jempolan. Melihat Klopp melakukan kebodohan, Conte segera menarik Zappacosta (bek) Drinkwater (gelandang bertahan) dan Bakayoko (gelandang bertahan) dan menggantinya dengan Fabregas (gelandang serang) Wilian (gelandang serang) dan Pedro (penyerang sayap) Skema 3-5-1-1 defensif dirubah menjadi 3-2-4-1. Hasilnya langsung terlihat. Lini tengah menjadi milik Chelsea. Liverpool tertekan dan langsung kebobolan pada menit ke-85.

Tiga menit kemudian Klopp menarik Coutinho dan Chamberlain untuk digantikan oleh Lallana dan Mane. Kedua pemain ini tidak bisa berbuat apa-apa karena "hasratnya belum memuncak" ketika pertandingan ternyata sudah usai... Dari pergantian kedua pemain ini kita paham bahwa Klopp hendak menambah gol lagi... tapi dia kekurangan waktu. Bahkan Klopp beruntung tidak kalah. Chelsea tengah on-fire ketika anak buah Klopp sudah kehabisan nafas... Lewat pergantian pemainlah kita bisa menilai kapasitas seorang pelatih. Yang satu mendapatkan apa yang diinginkannya, yang satu lagi mendapatkan apa yang tak diinginkannya...

***

Ada dua hal yang membuat permainan Liverpool berubah drastis setelah Sturridge keluar. Pertama, Salah kehilangan tandem di depan. Salah bukan striker murni seperti Sturridge atau Morata yang terbiasa menjadi seorang target man. Mungkin kalau Mane yang masuk menggantikan Sturridge, lini depan Liverpool masih cukup tajam. Coutinho juga bukan seorang striker. Lesakan golnya justru lebih banyak diciptakan dari luar kotak penalti.

Kedua, stamina para pemain Liverpool mulai terkuras. Pergerakan Coutinho dan Chamberlain yang merupakan motor serangan mengendur. Yang paling parah adalah bek kiri, Moreno. Ia tampak seperti "kurang minum" Sisi kiri itu kemudian dieksplor Pedro dan Willian. Milner yang berusaha menutupnya justru meninggalkan celah ditengah yang tak mampu ditutup Wijnaldum maupun Coutinho, dan kini gantian Liverpool yang tertekan...

Terlepas dari kebuntungan itu, ada juga pelajaran penting yang didapat. Pertama, trio Milner, Henderson dan Chamberlain di lapangan tengah ternyata cukup menjanjikan dalam menjaga keseimbangan permainan. Kedua, duet SS (Salah-Sturridge) ternyata bisa bermain bagus. Ini bisa menjadi opsi tambahan selain memakai tiga penyerang. Bisa juga dicoba duet MS (Mane-Salah) atau FM (Firmino-Mane)

Sepeninggal Neymar ke PSG, Barcelona justru memakai duet MS (Messi-Suarez) di lini depan, dan mereka tetap sukses. Itulah sebabnya Messi dan Iniesta keberatan dengan kedatangan Coutinho, karena takut pelatih akan memakai skema 4-3-3 lagi. Kini justru lapangan tengah Barcelona semakin solid dan para pemain tengah makin subur untuk mencetak gol. Jadi mungkin Klopp bisa lebih sering mencoba skema dengan dua penyerang ini untuk menjaga keseimbangan permainan...

YNWA!
Salam hangat

Reinhard Freddy Hutabarat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun