Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Seprei Bawel

24 November 2017   17:16 Diperbarui: 24 November 2017   17:22 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sungguh terpesona melihatnya kembali... Rita itu bak matahari yang selalu berada pada pusat tata surya. July sahabatku sudah mengingatkanku. Jangan bermain api, nanti terbakar. Bermainlah dengan bulan, karena ia akan menyejukkan hatimu... Tapi, aku tidak menghiraukannya. Lalu matahari itu menggosongkanku... dan aku kehilangan bulan July dari kalenderku...

Tiga kali aku bertemu dengan Rita selama di Batam, dan kekagumanku kepadanya tidak pernah luntur. Rita rupanya bekerja di sebuah perusahaan multi nasional yang sedang membangun pabrik di Batam. Ternyata perusahaan kamilah yang membangun pabrik tersebut. Sungguh kebetulan sekali, kami pasti akan sering-sering bertemu... Ah, aku jadi tersipu malu...

***

Waktu Batam sudah menunjukkan pukul 3.00 dini hari. Nanti siang akan dilakukan serah terima jabatan dari Pak Amir kepadaku. Tapi mataku tak dapat juga terpejam. Seprei bawel ini sejak malam tadi hingga kini tidak pernah berhenti berceloteh mengenai perusahaanku dan juga mantan terindah itu! Sedikitpun tidak ada hal baik yang diucapkan perihal keduanya. Itulah sebabnya tadi aku menghubungi house keeping untuk meminta seprei yang baru. Aku merajuk dan duduk saja di kursi, bahkan tak mau melihat seprei bawel itu....  

Setelah lama terdiam, aku mulai lelah. Aku lalu mengikuti nasehat kursi dan membaringkan badanku yang penat ke atas ranjang. Seprei yang kini tak bawel lagi itu segera memelukku dan berbisik lembut ketelingaku...

"Maafkan aku ya, aku benar-benar perduli sama kamu... Perusahaan kamu dan mantan kamu itu memang bersekongkol dengan melakukan mark-up kontrak pembangunan pabrik itu. Itulah sebabnya kamu diangkat menjadi pemimpin cabang. Kelak pabrik itu akan diaudit juga. Mantan kamu pasti kena, tapi dia sudah punya miliaran rupiah disimpanannya. Kamu juga kena, tapi kamu punya apa ditabunganmu? Dan jangan lupa, nanti mantan itu akan mengaku kepada polisi kalau kamu yang memaksa dia. Sambil menangis dia akan berkata kalau dia takut kehilangan kamu..."

"Cuih..!!!" Aku terbangun seketika!

Lalu seprei kampret itu berkata lagi, "Maaf ya, bos kamu itu beberapa kali menginap bersama mantan kamu di kamar ini, yah di kamar ini untuk membahas rencana ini. Aku gak suka keringat mereka membasahi tubuhku..."

"Aduh!!" Aku segera melompat ke kursi karena merasa jijik! Lalu semuanya tertawa melihat tingkahku. Kursi, lampu tidur bahkan shower dari dalam kamar mandi juga ikut tertawa. "Diam..!!" Teriakku. "Aku bakar nih kalau ada lagi yang tertawa!!" kataku gemes sambil menyalakan geretan...

Suasana menjadi hening. "Aku mau resign saja. Aku mau pulang sekarang juga" Kataku sambil membereskan laptop dan barang-barangku. Sepuluh menit kemudian aku sudah siap, lalu berpamitan. Aku tak mau mandi. Aku benci kepada shower itu...

Sebelum pergi seprei bawel itu memanggilku, "bro, jangan biarkan bulan July hilang dari kalendermu. Pergilah ke Bandung sebab dia selalu setia menunggu kedatanganmu. Bermainlah dengan bulan, karena ia akan menyejukkan hatimu..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun