Artinya skuat timnas Italia sekarang ini memang benar-benar yang terbaik, dan menjadi buruan klub-klub besar di bursa transfer. Secara individu mungkin tidak ada pemain bintang sekelas Del Piero, akan tetapi secara kolektif mereka adalah tim yang hebat.
Lantas kalau begitu, mengapa mereka gagal ke Rusia?
Pertama, tentu saja karena mereka sial, satu grup dengan Spanyol. Bukanlah berarti Spanyol itu jauh lebih kuat daripada Italia, karena keadaannya bisa saja berbalik, dan Spanyol lah yang harus mengikuti playoff. Dan belum tentu juga Spanyol bisa melewati hadangan Swedia jika bertemu dalam playofftersebut. Ingat, pada Piala Dunia lalu, Spanyol sudah langsung tersingkir di penyisihan grup, dilibas Belanda 5-1 dan Chile 2-0! Padahal mereka itu juara bertahan, dan menjadi unggulan!
Italia, Argentina, Brazil dan Jerman adalah termasuk tim spesialis turnamen! Entah dalam kondisi krisis yang bagaimanapun, tim-tim raksasa ini selalu hadir dalam perhelatan besar. Sungguh ajaib, Argentina kali inipun bisa lolos dari lubang jarum! Tetapi tumbalnya kemudian adalah Italia! Sebelumnya pada Piala Dunia 1994 lalu, raksasa lainnya, Inggris, terpaksa harus menikmati Piala Dunia lewat layar kaca. Selain Italia ada juga tim besar seperti Belanda, Wales, Chile dan Amerika Serikat yang tak lolos ke Rusia.
Kedua, tetap saja Italia terkena sial!
Dalam kedua babak playofftersebut, baik ketika bermain di Swedia maupun di Milan, Italia tampil sangat perkasa untuk mendominasi permainan. Sangat banyak peluang yang tercipta, namun sayangnya tidak ada satupun yang menghasilkan gol! Yang paling sial tentu saja tendangan Darmian yang membentur mistar ketika bermain di Swedia. Seandainya tendangan Darmian tersebut masuk, tentu saja skor akhir akan menjadi 1-1. Jadi kalaupun Italia bermain seri 0-0 di Milan, maka Italia akan tetap lolos berkat keuntungan selisih gol...
Tetapi ada satu sisi yang belum pernah saya lihat dalam timnas Italia sebelumnya, termasuk ketika era Maldini-Baresi dan Donadoni, atau ketika Baggio dan Del Piero masih bermain. Dengan pola 3-5-2, Italia bermain sangat agresif dengan mengkreasi begitu banyak peluang. Belum pernah saya melihat timnas Italia bermain begitu agresif dengan sedikit melonggarkan pertahanan.
Darmian dan Candreva yang bermain sebagai wing-back tampil begitu ganas membuka pertahanan dari sisi sayap kiri dan kanan Swedia. Di tengah trio Varetti, De Rossi dan Parolo terus menekan lini tengah Swedia. Di depan duet Immobile-Belotti terus mengacak-acak lini pertahanan Swedia. Permainan Italia sungguh impresif menekan dari semua lini, seperti gaya bermain Manchester City atau Hotspur plus hasrat yang begitu membuncah... namun Italia justru menelan kekalahan 0-1
Di Milan, Varetti dan De Rossi tak dapat bermain, sedangkan Belotti cedera ringan sehingga tidak dapat menjadi starter. Jorginho, Florenzi dan Gabbiadini kemudian menggantikan mereka. Italia tetap bermain impresif, namun dewi fortuna tidak berpihak kepada mereka... Pemain dan seluruh pecinta timnas Italia akhirnya hanya bisa menangis sedih...
Lalu nanti pada perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia, bagaimana caranya makan sayur tanpa garam? Gampang! Saya akan mengakalinya dengan micin....
Salam hangat