Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Jenderal Gatot Dicekal

23 Oktober 2017   17:00 Diperbarui: 23 Oktober 2017   17:06 2218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : portal islam

Setelah sering menebar "sensasi domestik" seperti misalnya keharusan pemutaran film G30S/PKI di seluruh markas komando militer, Isu penyeludupan senjata dengan mencatut nama Presiden dan sensasi-sensasi lokal lainnya itu, akhirnya "sensasi impor made in USA" datang jua menghampiri Jenderal berbintang empat ini. Rupanya "Uncle Sam" menolak kunjungan Jenderal Gatot beserta rombongannya untuk masuk ke Amerika Serikat.

Lho, ini hoaks atau beneran? Nanti ceritanya sama seperti isu senjata seludupan yang menguap begitu saja...

Kapuspen (Kepala Pusat Penerangan) TNI, Mayjen Wuryanto menyatakan, sedianya Panglima TNI akan menghadiri Chief's of Defense Conference on Countering Violent Extremist Organization pada 23-24 Oktober di Washington DC, atas undangan dari Kastaf Gabungan AS, Jenderal Joseph F Dunford.

Sabtu (21/10/2017) rombongan Panglima sudah berada di Bandara Soeta dan melakukan check-in ke maskapai penerbangan Emirates. Namun tak berapa lama kemudian pihak airliner  itu menyampaiakan kabar duka, US Custom and Border Protection melarang rombongan Panglima untuk memasuki wilayah AS. Padahal saat itu rombongan Panglima sudah mengantongi visa untuk hadir pada acara tersebut. Sebenarnya tidak jelas juga informasinya. Apakah Gatot saja yang dicekal, ataukah Gatot dengan seluruh rombongannya. Tapi yang jelas, kalaupun hanya Gatot sendiri yang dicekal, rombongan itu pasti tidak akan berangkat juga...

Sebenarnya peristiwa ini sedikit memalukan juga. Bersama rombongan padahal ikut Asintel (Asisten Intelijen) TNI dan Kepala Bagian Staf Intelijen. Seharusnya informasi pencekalan ini sudah seharusnya diketahui oleh pihak intelijen TNI sebelumnya, agar Gatot tidak perlu datang ke Bandara Soeta untuk kemudian "gatot" (gagal total) berangkat ke Washington DC. Akhirnya rombongan terpaksa "balik kanan gerak kembali ke tanah air..."

***

Gatot bukanlah petinggi TNI pertama yang di cekal. Ada nama-nama besar seperti Wiranto, Prabowo dan nama-nama mantan petinggi TN lainnya yang pernah dicekal. Akan tetapi pencekalan mereka itu karena terindikasi pelanggaran HAM. Sementara Gatot tidak pernah punya masalah dengan HAM. Apalagi sebelumnya Gatot telah berkunjung ke Amerika Serikat beberapa kali dan tidak pernah dicekal.

Sampai saat ini, informasi pencekalan ini masih simpang siur kebenaran penyebabnya, sebab pihak Kedube AS di Jakarta juga tutup mulut terkait insiden ini. Akibatnya banyak opini liar dari masyarakat yang beredar terkait penyebab insiden ini. Dalam sudut subjektivitas yang mungkin saja bias, penulis melihat ada kemungkinan Kesalahan teknis administrasi yang menjadi penyebab pencekalan ini.

Intelijen AS tentu saja mempunyai daftar dan rapor para petinggi militer diseluruh dunia ini. Nama Gatot tentu saja termasuk didalam book log intelijen AS tersebut. "Body languange"  Gatot setahun terakhir ini memang cenderung "ke kanan." Perilakunya juga sulit ditebak terutama menjelang pensiunnya yang enam bulan lagi itu. Lalu pihak intelijen Asia-Pasifik memberi catatan kecil pada nama Gatot, yang memiliki tembusan juga ke kantor US Custom and Border Protection.

Kemudian Jenderal Joseph F Dunford yang juga Kastaf gabungan AS itu mengundang Gatot untuk datang menghadiri Chief's of Defense Conference on Countering Violent Extremist Organization di Washinton DC. Seharusnya undangan tersebut pasti akan ditembuskan juga kesemua pihak-pihak terkait, termasuk juga ke kantor US Custom and Border Protection.

Nah disinilah "kecelakaan" itu terjadi. US Custom and Border Protectionlupa melakukan "clear" pada catatan Gatot tersebut, padahal Imigrasi AS sendiri telah mengeluarkan visa untuk rombongan Gatot. Artinya di US Immigration, catatan Gatot tersebut sudah clear, sehingga rombongan Gatot bebas memasuki wilayah hukum AS. Akibatnya ketika proses check-in  pada maskapai penerbangan Emirates nama Gatot pun termasuk dalam daftar black list!

Akhirnya pihak Kedubes AS di Jakarta pun kebakaran jenggot menghadapi tekanan dari Kemlu, padahal Gatot itu "terlahir tanpa dosa (HAM)" Apalagi kejadian itu pas pada ujung hari TGIF (Thank God It's Friday) dimana setiap orang pikirannya sudah tertuju untuk menghabiskan weekend. Setelah Kedubes AS di Jakarta bergerilya, akhirnya catatan itu pun di-clearkan, dan Gatot pun kini bisa berkunjung dengan bebas ke AS.

Adakah alasan lain dibalik pencekalan ini? Bisa ya bisa tidak. Bisa saja ada USExtremistyang tidak setuju kalau Gatot diundang pada acara tersebut mengingat "perangai" Gatot yang akhir-akhir ini dianggap "ekstrim" juga. Mosok konferensi para Pemimpin Pertahanan untuk menangkal organisasi ekstrimis seperti misalnya Saracen itu, mengundang tokoh ekstrim juga? Begitulah kira-kira pandangan si USExtremisttadi...

Tetapi pandangan itu ternyata keliru juga. Buktinya kini pencekalan itu sudah dibatalkan. Apakah Gatot masih berminat untuk mengikuti acara Chief's of Defense Conference on Countering Violent Extremist Organization tersebut? Entah lah hanya Tuhan dan Gatot sendirilah yang tahu...

Salam hangat

Reinhard Freddy Hutabarat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun