Langkah BNPB melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan budaya siaga bencana melalui radio ini patut kita apresiasi, mengingat lemahnya kesadaran masyarakat kita terhadap lingkungan hidup. Dalam beberapa kali bencana yang memakan korban jiwa, korban jiwa tersebut sebenarnya bisa dihindarkan apabila masyarakat waspada dan paham terhadap tanda-tanda yang nyata kelihatan di depan mata sebelum bencana itu terjadi!
Dalam musibah tanah longsor yang terjadi beberapa kali sebelumnya di Jawa Barat, garis-garis patahan tanah sudah terlihat dengan jelas. Tetapi masyarakat mengabaikannya karena mereka tidak mengerti, dan kurangnya sosialisasi tentang bahaya tanah longsor. Apalagi mereka merasa jarak pemukiman mereka itu jauh dari tebing yang telah gundul tersebut. Namun Ketika hujan deras tiba, air bah bercampur tanah labil dan pepohonan diatasnya tersebut segera saja menghempaskan pemukiman warga yang berada di bawah...
Demikian juga halnya dengan bencana yang terjadi di daerah gunung berapi seperti misalnya pada gunung Sinabung yang masih terus saja aktif tersebut. Warga di sekitar mengabaikan perintah larangan mendekati areal berbahaya yang sudah ditentukan oleh aparat yang berwenang karena merasa semuanya aman-aman saja. Akibatnya korban jiwa segera melayang ketika semburan awan panas mendadak menerpa warga yang berada pada radius berbahaya.
Tidak ada yang bisa memprediksi sebuah bencana, tetapi orang bisa mempersiapkan diri untuk menghindar dari kemungkinan sebuah bencana! Terima kasih atas upaya-upaya yang telah dilakukan oleh BNPB untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan budaya siaga bencana melalui radio ini...
Reinhard Hutabarat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H