Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Betapa Beratnya Beban Anies-Sandi Kelak

20 April 2017   18:17 Diperbarui: 21 April 2017   03:00 1809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Tribun Jatim - Tribunnews.com

Pesta Pilkada DKI 2017 telah usai, dan masih ada waktu sekitar enam bulan lagi bagi pasangan Anies-Sandi untuk memulai tugas mereka sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang baru. Tugas maha berat sudah menanti mereka. Pertanyaan pertama sudah menghadang Anies. Akankah dia mau menyediakan waktu setiap pagi untuk menerima keluhan warga, seperti yang dilakukan oleh Ahok sebelumnya?

Pemandangan itu dilihat Anies dengan mata kepala sendiri, ketika menjumpai Ahok ke Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis 20 April 2017 pagi hari ini, sebelum Ahok mengikuti persidangan dirinya dalam kasus penistaan agama. Seperti biasanya, Ahok setiap pagi melayani warga yang ingin dibantu, maupun yang ingin sekedar bersalaman dan berfoto bersama. Warga yang datang itu tidak semuanya warga DKI saja, melainkan banyak juga warga luar daerah.

Ada beberapa masalah penting yang menjadi pembahasan Ahok dengan Anies. Yang pertama tentu saja soal rekonsiliasi pendukung Ahok dan Anies yang terpolarisasi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 kemarin. Pemilihan waktu pertemuan pada pagi hari memang disengaja, mengingat Ahok akan mengikuti persidangan kasusnya pada siang hari. Langkah Ahok dan Anies ini patut kita apresiasi mengingat panasnya suhu politik yang terjadi diantara para pendukung sebelumnya.   

Yang kedua dan juga sangat penting adalah pembicaraan awal agar bagaimana program-program yang sudah direncanakan Anies-Sandi pada kampanye mereka kemarin, bisa masuk dalam anggaran yang akan disiapkan oleh Pemda. Oleh karena itu Ahok mengundang Anies dan tim anggarannya untuk ikut memantau proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2018

Seperti diketahui, proses penyusunan APBD DKI dimulai bulan April sampai dengan bulan Oktober. Sementara Pilkada putaran kedua dilaksanakan kemarin, dan pelantikan gubernur baru pada bulan Oktober nanti. Memang ada “mismatch” dengan jadwal keduanya. Artinya, APBD yang sudah disusun oleh gubernur sebelumnya, tentu saja akan menjadi tidak sinkron dengan rencana kerja yang dijanjikan oleh gubernur baru dalam kampanyenya sebelumnya. Itulah sebabnya Ahok mengundang Anies, agar mereka bisa duduk bersama membahas anggaran agar program “OKE-OCE” Anies-Sandi bisa klop dengan APBD DKI.

Langkah Ahok dan Anies ini sungguh patut kita apresiasi. Beginilah seharusnya yang dilakukan oleh seluruh pejabat publik di negeri ini. Pilkada telah usai, persaingan dan rasa tak enak pun seharusnya juga usai! Kini keduanya bersatu untuk merekonsiliasi para warga yang sebelumnya terpisah untuk bersatu kembali, dan juga menata APBD secara bersama agar sesuai dengan rencana kerja gubernur baru, demi kemaslahatan seluruh warga DKI juga.

***

Beban lain yang harus dihadapi oleh Anies adalah “musuh dalam selimut,” yaitu para “teman” yang sebentar lagi akan mulai meminta konsesi-konsesi. Memang tidak ada “makan siang yang gratis.” Ada ubi ada talas, ada budi ada balas! Walaupun menjadi gubernur baru, posisi tawar Anies sangat lemah, jauh lebih lemah dari Sandi yang telah mengeluarkan puluhan miliar dari koceknya sendiri untuk keperluan kampanye.

Kemarin ketika berkampanye, Anies-Sandi ini juga banyak mengumbar janji yang pasti akan segera ditagih warga. Dari banyak janji tersebut yang paling ditunggu adalah sebagai berikut,

1. Program Rumah DP 0 Rupiahbagi semua warga DKI.

Skemanya adalah, peminat diminta untuk menabung dulu selama 6 bulan di bank DKI. Hasil tabungan tersebut menjadi pengganti DP yang nilainya sebesar 10% dari harga rumah yang akan dibeli. Cicilan KPR tetap sesuai dengan ketentuan umum, dengan tenor mencapai 15 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun