Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahluk Hina Dina yang Dihinakan

28 Agustus 2016   17:34 Diperbarui: 28 Agustus 2016   17:46 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : versesofuniverse.blogspot.com

Sudah jatuh tertimpa tangga pula

Pada ahirnya begitulah nasib para penghina itu kelak! Setelah menghabiskan banyak pikiran, enerji dan biaya untuk menghinakan orang tertentu dan menghasut masyarakat banyak agar membenci orang-orang yang tidak disukainya, para penghina itu akan merasa bosan dan kecapaian sendiri!

Muka mereka akan menjadi tua dan jelek karena yang dihinakan tidak menjadi sewot dan marah. Akan tetapi malah masyarakat yang menjadi sewot dengan para penghina. Ahirnya masyarakat yang sewot itu lalu “mengupah” para “penghina upahan” untuk menghinakan si penghina tadi!

Tepatlah kata pepatah, “Seperti menepuk air didulang terpercik muka sendiri!” plus ditambah bonus, “Siapa yang menebar angin akan menuai badai!”

Reinhard Freddy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun