Bagian paling menggelikan lainnya adalah perjalanan bersama petugas BNN ke pabrik Narkoba ke China, yang terkesan seperti kunker pejabat mengunjungi pabrik “Changhong” Kita tidak tahu apakah mereka itu disambut “red carpet” dan jamuan makan malam pada kunjungan itu.
Logika sederhananya. Apa kira-kira yang akan dilakukan oleh petugas Imigrasi, Kepolisian, BNN, Kemenlu, Gubernur, Satpol PP dan warga, bila ada tahanan gembong narkoba China datang bersama Badan Narkotika China, berkunjung ke pabrik Narkoba di Kebun Jeruk? Apakah penduduk China yang lebih dari satu milyar itu percaya kalau tahanan narkoba China itu kemudian membuat suatu testimoni “darma wisata” ke pabrik narkoba di Kebun Jeruk?
Jadi bagi saya pribadi isi Testimoni ini hanya “Bualan omong kosong saja” walaupun sudah pasti sebagian peredaran narkoba itu dibekingi oleh oknum aparat nakal, dan itu berlaku diseluruh dunia! Akan tetapi pihak BNN, Kepolisian dan TNI juga sudah terbuka mengakui kalau ada juga oknum-oknum nakal yang bermain, akan tetapi mereka-mereka itu juga langsung dijatuhi sanksi hukum.
Sepertinya sang pewarta ingin berharap berkah dari “Dashyatnya” isi testimoni ini. Akan tetapi beliau ahirnya kecewa. Isi testimoni ini termasuk kategori Sastra “Dongeng pengantar tidur”
Tepatlah kalau Kepolisian mengusut tuntas masalah ini dengan amat sangat serius.
Sudah terlalu banyak “Hasutan keji” bertebaran di negeri ini. Puing sisa pembakaran rumah ibadah di Tanjung Balai belum lagi dibersihkan, sudah muncul lagi berita-berita yang kurang sedap.
Mari kita bersihkan negeri kita ini dari para pemfitnah dan penghasut keji yang suka memecah belah anak-anak negeri ini.
Terlepas dari segala kekurangan-kekurangan aparat kita, kalau tidak kita, lalu siapa lagi yang akan mendukung dan menghormati mereka itu...?
Bravo BNN, Polri dan TNI!
Reinhard Freddy
Artikel Terkait: Gawat Darurat Narkoba demi kemerdekaan Nasional