Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Misteri 30 S 1965

26 Juli 2016   20:55 Diperbarui: 26 Juli 2016   21:18 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : sp.beritasatu.com

Dulu ketika peristiwa Madiun banyak ulama yang terbunuh. Setelah G30S, dipastikan pelakunya adalah PKI! Dalam pemilu sebelumnya perolehan suara PKI adalah 30% sedangkan PSI dan Masyumi kurang dari 20% Ahirnya “Operasi pemenggalan kepala PKI” diserahkan kepada masyarakat yang “sedang murka” itu.

***

Ketika terjadi pro dan kontra dimasyarakat, kini kita paham, eksekutor genosida tersebut adalah masyarakat sendiri. Masyarakat yang “tidak makan sekolahan“ itu “dibakar amarahnya” untuk menghabisi saudaranya sendiri. Dulu Bengawan Solo memerah airnya dipenuhi mayat-mayat tanpa kepala yang tersangkut dipinggir sungai akibat begitu banyak mayat yang bergelatakan disungai tersebut.

Ketika “kuburan Massal” akan dibuka kembali untuk keperluan otopsi, jelas tidak akan berguna karena korban tersebut bukan ditembak dengan peluru. Harga Peluru terlalu mahal buat “seorang komunis” dan selain itu, ketika sejarah dibuka kelak, “The Smiling General” bisa “cuci tangan” komunis itu dibunuh dengan samurai oleh “rakyat yang marah!”

Ahir kata, semuanya terpulang kepada kita. Bisakah kita berdamai dengan hati dan masa lalu kita yang kelam? Sejarah memang harus diluruskan bukan untuk kepentingan “murahan” orang/kelompok tertentu, melainkan untuk generasi mendatang. Siapa yang menabur angin pasti akan menuai badai. Kalau tidak dikehidupan ini, pastilah dikehidupan yang akan datang!

Reinhard Freddy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun