Tepatlah kata pepatah, “Muka buruk cermin dibelah” dan “Seperti menepuk air didulang, terpercik muka sendiri” Orang-orang atau artikel yang mendiskreditkan Singapore itu adalah “Orang-orang bodoh yang mempertunjukkan kebodohannya didepan orang lain”
Akan tetapi masih ada satu point penting lagi. Isu Singapore ini telah dipakai menjadi “kambing hitam” untuk dijadikan tumbal, kalau sekiranya hasil dana masuk dari Tax Amnesty tidak berjalan seperti yang diharapkan.
Entah “konsultan” mana yang pertama menghembuskan isu ini. Memang Singapore yang paling “sedap” untuk dijadikan kambing hitam kalau sekiranya dana masuk ex repatriasi tidak berjalan mulus, dengan beberapa alasan yang memang “masuk di akal”
Pertama, sejak dulu orang Indonesia menyimpan dananya di Singapore, jadi wajar saja jika Singapore akan berupaya menahan uang itu tetap tinggal.
Kedua, Singapore menutup mata dan tidak mau membagi informasi atas uang hasil korupsi para koruptor Indonesia yang disimpan di Singapore.
Ketiga, Dana hasil korupsi orang Indonesia itu, dipakai Singapore untuk membeli perusahaan Indonesia dan memperkaya Singapore sendiri.
Jadi cukup dengan ketiga alasan tersebut, ketika nanti program Tax Amnesty gagal, maka semua orang akan serentak berkata, “Gara-gara Singapore!”
Reinhard Freddy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H