Kata pak Theo, dunia itu terkadang sangat kejam dan buruk, dan aku takut melihat kalau sekiranya wajah mas Tony itu jelek.! Â Setelah operasi, mataku tetap tidak dapat melihat, hanya dapat melihat bayangan samar saja, itu pun dalam cahaya yang terang, tapi itu cukup membuatku bahagia.
***
Kejadian itu terjadi sangat cepat! Ketika itu sehabis latihan vocal, kepalaku pusing. Aku berbaring di kamar mas Tony, dan kemudian tertidur. Aku dalam keadaan setengah sadar ketika semuanya terjadi! Aku hanya bisa menangis. kemudian mas Tony menenangkanku.
Dua bulan kemudian karena aku hamil, kami ahirnya menikah secara sederhana. Orangtua mas Tony tidak mau merestui pernikahan kami. Malahan mereka kemudian menghina dan memusuhiku karena aku orang buta dan anak haram!
Setelah menikah, sikap mas Tony menjadi berubah, tidak seperti dulu lagi. Tidak ada lagi kata sayang, tidak ada lagi canda tawa. Yang ada hanya kata-kata penyesalan dan dia menuduhku menjebaknya. Hal itu membuatku sangat sedih dan kecewa.
Bagaimana mungkin orang buta menjebak orang melek! Aku bahkan tidak pernah tahu warna kulitku sendiri! Kehadiran putra kami pun, tidak juga membawa perubahan pada diri mas Tony. Bahkan sebaliknya, dia tidak pernah perduli kepada kami berdua.
Semakin lama keadaan rumah tanggaku semakin memburuk. Mas Tony sering tidak pulang kerumah dan ahirnya dia dipecat dari kantornya.
Terkadang aku lebih suka mas Tony tidak ada dirumah. Kehadirannya sering membuat aku dan anakku menjadi takut karena ia sering marah-marah kepada kami. Kalau dirumah, dia hanya makan, tidur, lalu berganti pakaian dan kemudian pergi. Aku hanya bisa bercerita kepada Lukas, dan hanya dia yang selalu berusaha menghibur dan mendoakanku.
***
Setelah dua tahun jarang pulang, ahirnya mas Tony datang sambil membawa surat cerai.
Dia mau kawin lagi, dan aku terpaksa merelakannya. Dihatiku dia sudah lama tidak ada, tetapi aku takut pada Tuhan. orang yang dipersatukan oleh Tuhan tidak boleh bercerai!