Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hukuman Kebiri dan “Silence of The Lamb”

12 Juni 2016   16:19 Diperbarui: 12 Juni 2016   16:33 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara pribadi, dan ini jelas subjektif yang mungkin berbeda pada tiap-tiap individu, saya ingin membagi kasus Yuyun dan Eno ini dalam tiga bagian,

1. Kejahatan seksual, perkosaan

Atas kasus perkosaan tersebut, Kejaksaan dapat menuntut pelaku dengan tuntutan maksimum, dan juga mungkin hukuman kebiri.  

2. Kejahatan Kriminal, Pembunuhan

Atas kasus pembunuhan sadis tersebut, Kejaksaan dapat menuntut pelaku dengan tuntutan maksimum kasuspembunuhan berencana. 

3. Kejahatan Kemanusiaan

Para pelaku melakukan pemerkosaan dan pembunuhan secara sadis terhadap seorang manusia, lalu membiarkan mayat manusia tersebut begitu saja tanpa perduli. Para pelaku melakukan kejahatan kemanusiaan bukan saja kepada si korban, tetapi juga terhadap keluarga korban, teman si korban, dan seluruh manusia dan sisi kemanusiaan. Hukumannya jelas, hukuman mati! 

Dunia ini memang tidak perlu ada tempat bagi orang-orang yang memandang rendah nilai-nilai kemanusiaan. Dunia ini gerah dan kacau, karena kita selalu membiarkan nilai-nilai kemanusian dihina dan diinjak-injak oleh “orang-orang” yang mengaku sebagai seorang manusia!  Tidak ada seorangpun yang boleh memaksa kita untuk melakukan hal yang tidak ingin kita lakukan atau hal yang tidak kita sukai! 

Saya mungkin terkesan kejam, apalagi terhadap anak dibawah umur. Akan tetapi saya ingin mengajak teman-teman untuk membayangkan sejenak, sekiranya anda lah yang menjadi korban itu.... Coba tutup mata anda, dan bayangkan...kaki dan tangan anda diikat seperti seekor domba... baju dan celana anda dirobek dengan paksa... anda berteriak ketakutan dan meminta ampun...tetapi mereka malah tertawa dan menghina anda.. anda menangis dan menjerit minta tolong... tetapi mereka malah membekap mulut anda, menampar dan memaki anda.. 

Mereka lalu bergantian menaiki badan anda sambil tertawa.. Anda menjerit histeris diantara keringat menahan pedih dan air mata yang berurai.. tapi itu pun tidak menimbulkan rasa iba di hati mereka.  Ahirnya, mereka semuanya telah selesai melampiaskan hasrat “kelakiannya” dan kini anda terbaring tak berdaya. Tak ada lagi air mata, tak ada lagi isak tangis, yang ada hanya kebisuan dan kepedihan... 

Yang seorang lalu datang mendekati anda, kemudian pipis diatas tubuh anda.. Yang seorang tertawa lalu mengambil batu, kemudian memukulnya tepat dikepala anda...samar-samar anda melihat, ada yang mengambil pelepah pisang lalu menutupkannya kesekujur tubuh anda, lalu semuanya menjadi gelap...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun