Mohon tunggu...
Reinhard Hutabarat
Reinhard Hutabarat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat kata dan rasa...

Menulis untuk senang-senang...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sepenggal Cerita dari Ganyang Malaysia!

27 Mei 2016   16:51 Diperbarui: 27 Mei 2016   16:58 1806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto :www.dw.com

Di kasino Genting, orang bebas main judi. Orang Malaysia beragama Islam, tak boleh masuk sana, jadi jangan tanya rolet atau blackjack pada mereka! Yang behijab atau berkerudung tidak benci kepada yang berbikini. Agama, hijab, bikini adalah pilihan bersifat pribadi, dan tak boleh dipaksakan kepada orang lain. Sudah seharusnya memang kita belajar balik kepada mereka!

Dulu “anak bawang” kini tauke bawang! Karena bawang banyak diseludupkan dari Malaysia.

Dulu bodoh sangat, kini sudah “jaguh” disegala bidang perekonomian. Dulu belajar menanam sawit, Kini menjadi penguasa sawit dunia. Dulu Petronas belajar ke Pertamina. Sekarang Petronas menjadi sponsor utama Tim Mercedes F1, sedangkan Pertamina hanya mampu untuk menjadi co-sponsor Manor Racing F1!  Malaysia berlari kencang mengejar kesuksesan, Sementara Indonesia tetap Setia Sampai Ahir, berkutat dalam lubang kemelaratan dan ketololan!

Dulu RI mengekspor guru dan tenaga profesional trampil ke Malaysia. kini ekspornya kebanyakan “babu” dan “tukang egrek sawit”

Kini Malaysia diatas angin, sehingga melecehkan Indonesia. Kenapa Malaysia tidak pernah melecehkan Singapura, Thailand, Brunei, Burma atau Laos?

Walaupun dulu pernah bersatu dengan Singapura, Malaysia tidak pernah menganggap Singapura sebagai saudara! Sejak dulu pun, kalau melewati pos perbatasan Johor Bahru ketika hendak menuju Malaysia, Petugas akan memeriksa amper BBM. Kalau dibawah 3/4, mobil akan disuruh isi bensin dulu di Singapura, karena harga bensin di Malaysia lebih murah daripada di Singapura ("Jahnam sangatt...") 

Jadi Saudaranya cuma satu, Indonesia!

Kalau saudara, koq “dijailin?” pertama tentu saja karena ikatan emosional.

Dulu “si upin dan ipin” itu belajar kepada Indonesia, kini dia sudah pintar dan ingin menunjukkan kepintarannya itu kepada Indon yang kepoh itu, karena orang Siam tidak pernah tertarik kepada si upin dan si ipin !

Indonesia tetaplah sangat penting dimata Malaysia, dari segi ekonomi maupun stabilitas politik. Penduduk kedua negara juga tetap menjalin hubungan yang mesra. Isu Indonesia, hanya dipakai oleh para politisi, atau “kaki tangan ibu pejabat yang mencari muka” atau popularitas semata. Kalau terjadi sesuatu, Indonesia pastilah negara pertama yang menolong Malaysia! Walaupun belum tentu sebaliknya!

Sejak reformasi, Malaysia memang memandang rendah RI. Tetapi jaman sudah berubah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun