Ahirnya Setya Novanto terpilih dengan suara mutlak menjadi Ketum Golkar yang baru. Walaupun ditandai dengan isu “Pemilihan Terbuka atau Tertutup” SN dengan konsep “buka-bukaannya” mampu “menelanjangi” tujuh pesaing, pengusung konsep “Tutup rapet”
Publik terhenyak. Waduh, mau kemana Golkar ini? Bukankah Ketum ini dulu terlibat dalam kasus “Papa minta saham?” Bagaimana dengan perolehan suara mereka pada pemilu yang akan datang?
Hampir bisa dipastikan bahwa publik yang terhenyak ini, bukan “Kuning Sejati!” Belum pernah mengenal karakter Golkar yang sesungguhnya.
Golkar memang spesifik. Dulu dia bukan parpol, tapi ikut pemilu. Golkar memang fenomenal, karena sejak semula memang di desain untuk mendukung program pemerintah, bukan malah berseberangan! Kini Pemerintah terharu dan bangga dengan Golkar, karena mereka sekarang sudah sadar kembali akan jati diri keberadaan mereka!
Kemenangan SN memang sudah diantisipasi dan direstui oleh pemerintah. Apalagi SN sudah bermetamorfosa menjadi “Papa yang baik!” Mungkin dia dulu “sedikit nakal” gara-gara “dibujuk teman-teman dekatnya” Kini salah satu temen dekatnya itu sudah “diusir” dari rumahnya karena banyak bacot, dan kini lagi nyariin rumah tumpangan. Semoga saj SN tidak memberikan rumah tumpangan kepada temannya yang agak nakal itu ya...
Jabatan yang dulu memang terlalu merepotkan bagi SN, karena harus mengakomodir banyak kepentingan yang “kurang penting” dan terlalu banyak musuh dalam selimut! Dulu dia diajakin ke Amerika, ketemuan sama Trump, tapi jadi rame urusannya. Dia cuman nyengir doang, eh malah banyak publik yang marah-marah..!
Dulu ketemu dengan Freeport, urusannya rame juga. Lha kalo minta itu dikasih sukur, gak dikasih gak apa-apa juga, tapi kenapa urusannya jadi rame juga ya? Ahirnya SN mengalah.
Dia cuma mewakili kepentingan teman-teman lain yang tiba-tiba bungkam. Dia ahirnya pamit dengan sepucuk surat yang “melegakan” bagi semua pihak yang sangat cemas!
Kini Jabatan yang baru lebih pas buat SN. Kini dia kelihatan lebih cakep dan ramah senyum. Tapi pemerintah juga kini minta saham kepada SN! RUU Tax Amnesty sudah molor dari waktu yang dijanjikan! Negara perlu dukungan dana yang parkir diluar buat memacu pembangunan!
Kini tugas SN “memberikan saham” untuk mendukung program pemerintah berjalan on the track!
Disatu sisi, fenomena yang terjadi pada “Janur kuning” ini, sedikit mengganggu kenyamanan “Si Merah”
Kini Istana menjadi “United Colour” penuh dengan warna-warni indah, tidak condong kepada suatu warna tertentu lagi seperti dulu! Ini merupakan langkah bagus.
Suka tidak suka adalah hak azasi manusia paling hakiki. Setiap orang berhak suka atau tidak suka secara pribadi kepada pemimpinnya.
Tetapi kita kini ada pada saat yang tepat untuk berlari! Pada saat pertumbuhan dunia stagnan, kita mempunyai peluang untuk bertumbuh cepat, tanpa terlalu tergantung kepada hutang luar negeri, karena memang ada uang kita yang sangat besar nilainya, parkir di luar negeri.
kita memang tidak mungkin bisa menyenangkan semua pihak, tetapi setidaknya kita pastilah mau sedikit berkorban untuk kepentingan bangsa yang lebih besar, terutama di sektor pertumbuhan angkatan kerja untuk mengurangi dampak pengangguran!
Marilah kita sejenak meninggalkan “warna-warni” kita, dan bergandeng tangan bahu membahu untuk pembangunan negara tercinta kita ini. Negara ini akan nyaman untuk kita tinggali bersama kalau kita memang mau membuatnya nyaman...
Reinhard Freddy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H