Apa tujuan mu hidup?
Untuk menjawab pertanyaan ini kau harus mendeskripsikan arah hidup mu. Jawaban dari pertanyaan ini akan menjadi readmap bagaimana waktu akan terlalui dan bagaimana hari-hari menyediakan keadaan. Yang penting untuk di ingat adalah "anda harus memahami bahwa hanya ada satu tujuan yang mesti di perjuangkan. Yakni menjauhkan diri dari kecemasan dan untuk itu hanya ada satu jalan untuk mencapainya, adalah menghamba pada Dzat yang abadi. Segala sesuatu yang lain sesat dan tidak masuk akal.
Sebagian orang tersesat dengan ketenarannya dimuka bumi, sementara tidak satupun penduduk langit mengenalnya. Mereka lupa bahwa hanya orang yang kurang berakal yang gemar untuk di sanjung oleh para penggemar. Sementara meraka yang giat belajar dan terus menerus mendidik jiwanya hingga ia benar-benar mengenalnya ia akan lebi senang di cerca daripada dipuji. Waspadalah ketika engkau menyandang reputasi manusia berhati tulus karena reputasi itu terbentuk atas dasar asumsi manusia, asumsi manusia yang bersifat persepsi sedangkan dirimu tau seperti apa sejatinya engkau mengenal dan memahami dirimu. Lantas bagaimana mungkin asumsi dari persepsi manusia kau iakan sementara kau menyadari bahwa tidaklah demikian nyatanya. Jangan ada dusta dalam dirimu!
Maka beruntunglah manusia yang lebih senang dan tenang mendengar aib nya daripada terhanyut oleh ketenaran popularitas dalam persepsi manusia. Karena orang yang terlalu sering bertemu dengan orang penting akan memandangnya sebagai orang yang kurang ternama dan kurang penting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H