Tidak mungkin kita pungkiri bahwa UKM/UMKM ternyata memiliki peran yang besar bagi perekonomian di Indonesia. Terbukti ketika krisis moneter di tahun 1997, di saat satu persatu perusahaan besar tumbang, bisnis UMKM justru tak goyah dan malah menjadi tulang punggung perekonomian di kala itu.Â
Pengalaman inilah yang menginspirasi Pemerintah untuk mendorong secara maksimal baik lewat permodalan maupun pembinaan pelaku UMKM di seluruh Indoneia.
Di sisi lain secara kuantitas jumlah wirausaha Indonesia banyak namun secara persentase jumlah tersebut kalah jauh dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura sebesar tujuh persen, Malaysia lima persen, dan Thailand empat persen. Sementara negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang bahkan memiliki jumlah pengusaha lebih dari 10 persen dari jumlah populasi penduduknya.Â
Meski masih minim namun survei yang dilakukan oleh Global Entrepreneurship Monitor (GEM) pada tahun 2013, menunjukkan bahwa keinginan berwirausaha masyarakat Indonesia adalah yang kedua tertinggi di ASEAN setelah Filipina.
Oleh karena itu untuk membangkitkan semangat wirausaha mandiri di masyarakat maka tanggal 19 s/d 23 Pebruari 2019 di Sevendream City|Kampung JakCloth Jember di selenggarakan Seminar UMKM dan Exhibition hasil produksi para pelaku UMKM yang ada di Jember.Â
Acara tersebut di ikuti oleh berbagai komunitas bisnis baik lewat pemasaran offline maupun online diantaranya Komunitas Inspirasi dan Motivasi ( KIM ), Jember Ekonomi Kreatif ( JEKa ), MAKRIFAT BUSNISS dan Buka Lapak.
Selain memamerkan hasil usaha para pelaku UMKM, pihak penyelenggara juga mengadakan Seminar Kewirausahaan yang di isi oleh para motivator handal yang bertujuan untuk membangun kualitas mental dan kreatifitas berpikir dalam menghasilkan produksinya sehingga mampu bersaing dalam menghadapi pasar global yang semakin ketat.Â
Di acara seminar tersebut motivator Muhammad Dwi Andika,SE,M.Ec.Dev,CPFP sebagai Chiep Executive officer di PT.Grapadi Sejahtera Mandiri Jakarta memaparkan berbagai strategi pemasaran diantaranya adalah cara membidik target pasar,merencanaan target pemasaran dan bagaimana menarik para investor agar bisa bekerjasama dan merespon produksi yang pasarkannya.
Dan tak kalah menariknya adalah motivator Imron Pribadi sebagai Pemilik Rumah Produksi "IMDA Handicraft" dan toko online bernama " MAKRIFAT BUSINESS" di Desa Balung yang telah di rintisnya sejak 2010 yang lalu. Strategi " Makrifat Business " lebih menekankan pada pemasaran online yang lebih efektif dalam membidik pasar atau disebut dengan " Management Digital ", menurutnya di era global ini pelaku UMKM harus lebih kreatif dalam mengelola menajemen pemasaran diantaranya adalah dengan membentuk sistim pemasaran digital ala jaring laba-laba yang membutuhkan adanya saling berkomitmen dalam membentuk dan menciptakan pasar bagi sesama pelaku UMKM.
Ditemui disela-sela  acara, Ketua Komunitas Inspirasi dan Motivasi ( KIM ) Kholikur Rohman atau biasa disapa "Bang Kholik" mengatakan bahwa komunitas yang di binanya harus mampu bersaing baik lewat pemasaran online maupun offline serta memanfaatkan momen ini sebagai ajang promosi hasil produksi dan evaluasi bagi pihak Seven Dream untuk dapat bekerjasama dalam permodalan maupun pemasaran yang di tuangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) selama setahun, sebagaimana harapan HRD Seven Dream Joko Purnomo dalam acara penutupan.
Bahwa pihaknya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih pada pelaku UMKM Jember yang telah berusaha semaksimal mungkin dalam menunjukkan eksistensi dan kreasinya dalam usaha mengembangkan usahanya selama lima hari di Sevendream City|Kampung JakCloth Partang Jember.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H