Mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 Desa Tleter, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung mengadakan pelatihan pembuatan teh kaya manfaat dari limbah daun pisang kering. Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 2 Desember 2022 di Dusun Mruwah. Masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena dirasa unik dan dapat menambah pengetahuan mereka.
Pelatihan ini merupakan salah satu program kerja yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan limbah agar memiliki nilai guna dan ekonomis. Program kerja ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi dimana banyak potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Desa Tleter, khususnya pohon pisang.
Bagian pohon pisang yang biasanya sering dimanfaatkan adalah buahnya, baik untuk dikonsumsi sendiri ataupun dijual. Bagian daun yang masih hijau juga biasa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai pembungkus makanan untuk menambah cita rasa. Sedangkan debog, pelepah, dan daun pisang yang sudah kering hanya dibiarkan begitu saja hingga akhirnya membusuk dan menjadi limbah.
Oleh karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan limbah tersebut, memberikan inspirasi kepada mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 untuk memberikan edukasi  berbagai manfaat yang dimiliki oleh limbah daun pisang kering sehingga dapat berkhasiat untuk kesehatan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Febryanto et al (2016), daun pisang kering dapat membantu menurunkan  kadar glukosa di dalam darah karena adanya kandungan senyawa  flavonoid dan tanin yang dapat meregenerasi sel β pankreas sehingga memperkuat aktifitas insulin.
Dewi et al (2014) juga menyebutkan bahwa flavonoid dapat menangkal radikal bebas di dalam tubuh karena adanya aktivitas antioksidan sehingga sistem imun dapat meningkat.
Selain itu, daun pisang kering juga mengandung senyawa allantoin yang memiliki sifat antiradang sehingga dapat meredakan sakit tenggorokan (Artanti & Prihapsara, 2017).
Salah satu cara memanfaatkan limbah daun pisang kering adalah dengan dibuat teh celup. Adapun tahapan pembuatannya adalah sebagai berikut:
- Ambil daun pisang kering kemudian di pilah  Â
- Cuci daun pisang kering dengan air bersih
- Keringkan daun pisang kering yang sudah dicuci dibawah sinar matahari
- Haluskan/ potong kecil-kecil daun pisang yang telah kering
- Masukkan potongan daun pisang kering ke dalam kemasan teh celup
- Tambahkan bunga melati/mawar kering ke dalam kemasan teh celup sebagai penambah cita rasa
- Seduh teh celup menggunakan air mendidih dan tambahkan madu atau gula sesuai selera
Selain untuk konsumsi pribadi, teh klaras (daun pisang kering) celup ini dapat dikemas untuk menambah nilai ekonomis. Mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 juga memberikan pelatihan pembuatan branding dan tata cara pengemasan yang baik agar bisa dipasarkan.
Setelah diadakan pelatihan pembuatan teh klaras (daun pisang kering) ini diharapkan masyarakat Desa Tleter dapat mengetahui cara mengelola limbah agar memiliki nilai guna. Selain itu, diselenggarakannya kegiatan ini juga memiliki efek stimulan agar dapat merangsang semangat pertumbuhan ekonomi yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat dengan lahirnya produk-produk lokal sederhana namun sangat berharga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H