Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengintip Masa Depan dengan Identitas Kependudukan Digital (IKD)

22 Januari 2025   22:44 Diperbarui: 22 Januari 2025   22:44 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Identitas Kependudukan Digital (IKD) | www.infopublik.id

Meski terdengar menjanjikan, implementasi IKD juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu yang paling menonjol adalah kesenjangan digital di masyarakat. Data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa pada tahun 2023, sekitar 30% penduduk Indonesia belum memiliki akses internet. Bagaimana IKD bisa diterapkan jika sebagian besar warga di pelosok masih bergulat dengan sinyal lemah atau bahkan tidak memiliki perangkat ponsel pintar?

Tantangan lain adalah literasi digital. Bagi generasi muda yang akrab dengan teknologi, penggunaan aplikasi IKD mungkin terasa mudah. Namun, bagaimana dengan generasi tua atau masyarakat yang kurang paham teknologi? Pelatihan dan sosialisasi menjadi sangat penting agar tidak ada yang tertinggal dalam proses ini.

Keamanan data juga menjadi isu krusial. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus kebocoran data di Indonesia meningkat, bahkan menyasar lembaga-lembaga besar. Dengan sensitivitas data kependudukan yang tersimpan di sistem IKD, pemerintah harus memastikan bahwa sistem ini memiliki perlindungan maksimal. Jika tidak, kepercayaan masyarakat bisa runtuh.

Melihat Masa Depan IKD

Meskipun tantangan cukup besar, potensi manfaat IKD jauh lebih besar. Untuk itu, ada beberapa langkah strategis yang perlu diambil pemerintah agar implementasi IKD berhasil. Pertama, infrastruktur digital harus diperkuat, terutama di daerah-daerah terpencil. Koneksi internet yang stabil adalah syarat mutlak untuk memastikan semua warga dapat mengakses IKD.

Kedua, pemerintah perlu menggandeng berbagai pihak, seperti komunitas lokal, lembaga swadaya masyarakat, hingga institusi pendidikan, untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya dan cara menggunakan IKD. Program pelatihan berbasis komunitas bisa menjadi solusi efektif untuk menjangkau kelompok-kelompok yang sulit diakses.

Ketiga, regulasi terkait perlindungan data pribadi harus ditegakkan secara tegas. Pemerintah perlu menjamin bahwa data warga tidak akan disalahgunakan atau jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab. Dalam hal ini, kolaborasi dengan pakar keamanan siber menjadi sangat penting.

Mengapa IKD Adalah Langkah yang Tepat?

Meski diwarnai tantangan, implementasi IKD adalah langkah yang tidak bisa dihindari. Era digital menuntut kita untuk bergerak lebih cepat, lebih efisien, dan lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi. Negara-negara maju seperti Estonia sudah lebih dulu menerapkan sistem identitas digital, dan hasilnya luar biasa. Warga Estonia dapat mengakses hampir semua layanan publik secara online, mulai dari pemilu hingga perbankan. Jika Estonia bisa, mengapa Indonesia tidak?

Selain itu, IKD sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi salah satu kekuatan digital dunia pada 2045. Dengan penduduk yang besar dan beragam, digitalisasi identitas menjadi fondasi penting untuk membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Sebuah Harapan Baru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun