Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jajar Legowo: Solusi Jitu Meningkatkan Produktivitas Padi

22 Januari 2025   16:46 Diperbarui: 22 Januari 2025   17:39 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sistem Jarwo 4:1 | www.tanamancantik.com

Bicara soal pertanian padi, petani di Indonesia sudah seperti pendekar yang terus mencari jurus terbaik untuk melipatgandakan hasil panennya. Salah satu jurus andalan yang mulai populer adalah sistem tanam jajar legowo alias jarwo. Teknik ini digadang-gadang sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas gabah dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Tapi, apa sebenarnya jarwo ini, dan bagaimana ia bekerja? Mari kita ulas dengan gaya bertutur yang ringan namun tetap tajam.

Apa Itu Jajar Legowo?

Secara sederhana, jajar legowo adalah pola tanam padi dengan mengatur jarak dan posisi tanaman sehingga ada ruang kosong di antara deretan padi. Biasanya, pola ini memanfaatkan sistem 2:1, 4:1, atau 6:1. Misalnya, pada pola 2:1, setelah dua baris tanaman padi, dibuat satu baris kosong sebagai lorong. Jadi, padi tidak ditanam berjajar rapat seperti sistem konvensional.

Konsep ini sebenarnya diadaptasi dari filosofi Jawa, di mana kata "legowo" merupakan akronim dari "lego" (lega) dan "dowo" (panjang). Pola tanam ini menciptakan ruang lega yang panjang untuk memaksimalkan penetrasi sinar matahari dan sirkulasi udara ke tanaman padi.

Mengapa Sistem Jajar Legowo?

Petani tradisional biasanya lebih suka menanam padi rapat-rapat dengan asumsi semakin banyak rumpun, semakin tinggi hasilnya. Namun, kenyataannya, pola tanam rapat malah mengundang berbagai masalah. Tanaman yang terlalu berdekatan membuat persaingan antar tanaman menjadi lebih tinggi, baik dalam hal penyerapan nutrisi, air, maupun cahaya matahari. Akibatnya, pertumbuhan tanaman menjadi tidak optimal.

Di sinilah keunggulan jarwo muncul. Dengan lorong kosong di setiap beberapa baris, tanaman padi memiliki akses lebih baik terhadap sinar matahari dan udara. Hasilnya? Fotosintesis meningkat, perkembangan anakan padi lebih maksimal, dan risiko serangan hama serta penyakit menurun.

Bukti Ilmiah: Data dan Analisis

Menurut penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), penerapan sistem jarwo mampu meningkatkan hasil gabah hingga 15-20% dibandingkan pola tanam konvensional. Penelitian ini dilakukan di berbagai daerah, mulai dari Jawa hingga Sumatra, dengan hasil yang cukup konsisten.

Peningkatan hasil ini disebabkan oleh beberapa faktor:

  1. Efisiensi Pemanfaatan Cahaya Matahari
    Tanaman di lorong tepi memiliki akses penuh terhadap sinar matahari, sehingga fotosintesis berjalan lebih optimal.

  2. Penurunan Populasi Hama dan Penyakit
    Lorong kosong membantu sirkulasi udara sehingga kelembapan berkurang. Ini menghambat perkembangan jamur atau bakteri penyebab penyakit padi.

  3. Efisiensi Pemupukan
    Pada pola jarwo, penggunaan pupuk menjadi lebih efisien karena distribusinya lebih merata ke seluruh tanaman.

Tantangan di Lapangan

Namun, jarwo bukan tanpa tantangan. Banyak petani yang masih ragu untuk beralih ke sistem ini karena terbentur kebiasaan lama. Pola pikir bahwa "semakin rapat semakin baik" masih sulit diubah. Selain itu, implementasi jarwo membutuhkan ketelitian lebih, terutama dalam penyiapan lahan dan pengaturan jarak tanam.

Belum lagi faktor ekonomi. Untuk petani kecil, perubahan pola tanam sering kali dianggap sebagai risiko. Mereka khawatir hasil panen malah berkurang jika teknik ini gagal diterapkan dengan benar. Di sinilah peran penyuluh pertanian sangat penting untuk memberikan edukasi dan pendampingan.

Langkah Implementasi dan Keberlanjutan

Agar sistem jarwo lebih diterima, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  1. Penyuluhan dan Pelatihan
    Petani perlu mendapatkan pemahaman mendalam tentang manfaat jarwo. Demonstrasi di lahan percontohan bisa menjadi cara efektif untuk meyakinkan mereka.

  2. Peningkatan Akses Teknologi
    Penggunaan alat tanam padi seperti rice transplanter yang mendukung pola jarwo dapat mempermudah implementasi teknik ini. Alat ini mampu menanam bibit dengan jarak yang presisi, mengurangi beban kerja petani.

  3. Dukungan Kebijakan Pemerintah
    Subsidi alat dan pupuk untuk petani yang menerapkan jarwo bisa menjadi insentif menarik. Selain itu, pemerintah dapat menggandeng koperasi atau lembaga keuangan mikro untuk memberikan kredit usaha tani berbasis teknologi.

  4. Integrasi dengan Pertanian Berkelanjutan
    Jarwo sebaiknya diterapkan bersama dengan praktik pertanian ramah lingkungan, seperti penggunaan pupuk organik dan pengendalian hama terpadu. Ini akan mendukung keberlanjutan ekosistem pertanian.

Kesimpulan: Masa Depan Cerah dengan Jajar Legowo

Sistem jajar legowo bukan sekadar inovasi teknis, tetapi juga paradigma baru dalam pertanian padi. Dengan mengedepankan efisiensi dan keberlanjutan, teknik ini menjanjikan hasil yang lebih baik sekaligus menjaga kesehatan lingkungan.

Namun, keberhasilan jarwo di lapangan sangat bergantung pada dukungan semua pihak, mulai dari petani, penyuluh, hingga pemerintah. Jika semua elemen ini bergerak bersama, bukan tidak mungkin Indonesia akan semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan, bahkan menjadi eksportir beras utama di masa depan.

Jadi, kapan Anda mencoba jajar legowo di lahan padi Anda? Jangan-jangan, ini solusi yang selama ini Anda cari!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun