Ketidakmampuan kita memprediksi hal-hal kecil hingga besar dalam kegiatan sehari-hari sesungguhnya adalah cerminan dari kompleksitas dunia yang kita tinggali. Ada beberapa alasan mengapa prediksi sering meleset:
Variabel yang Terlalu Banyak
Sebuah prediksi akan akurat jika semua variabel yang memengaruhi dapat dihitung dengan tepat. Namun, dalam aktivitas harian, jumlah variabel sering kali tak terbatas. Misalnya, cuaca, perilaku orang lain di jalan, kondisi kendaraan, hingga keadaan tubuh kita sendiri---semuanya adalah variabel yang memengaruhi hasil akhir.Keterbatasan Data dan Analisis
Meski data kini melimpah dan alat analisis makin canggih, masih ada keterbatasan dalam memahami pola yang acak. Dalam laporan tahun 2023, McKinsey mencatat bahwa bahkan dalam perusahaan besar yang menggunakan artificial intelligence (AI) untuk memprediksi perilaku konsumen, tingkat akurasi hanya mencapai 85%. Ini artinya, selalu ada ruang untuk kesalahan sebesar 15%---angka yang cukup signifikan ketika diterjemahkan ke dalam kegiatan sehari-hari.-
Peran Kejadian Acak
Seberapa cermat pun kita merencanakan sesuatu, ada peristiwa acak yang tak bisa dihindari. Kejadian ini tidak selalu buruk---kadang justru membawa kejutan manis. Misalnya, ketika terjebak macet, Anda bertemu teman lama yang sudah bertahun-tahun tak bersua.
Bagaimana Menyikapi Ketidakpastian?
Ketidakpastian ini tidak untuk ditakuti, melainkan dipahami dan dikelola. Berikut adalah beberapa pendekatan yang dapat membantu kita lebih siap menghadapi kejadian tak terprediksi:
1. Fleksibilitas dalam Rencana
Rencana yang kaku adalah resep untuk frustrasi. Sebaliknya, rencana yang fleksibel memungkinkan kita beradaptasi dengan perubahan. Misalnya, jika Anda tahu ada kemungkinan macet, tambahkan waktu cadangan dalam jadwal perjalanan Anda.
2. Penerapan Prinsip Stoikisme
Filosofi stoikisme mengajarkan untuk fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan dan menerima dengan lapang dada hal-hal di luar kendali.Â
Jika hujan deras mengacaukan rencana perjalanan Anda, alih-alih menggerutu, gunakan waktu tersebut untuk membaca buku atau mendengarkan podcast.
3. Manfaatkan Teknologi, Tapi Jangan Bergantung Sepenuhnya
Teknologi seperti aplikasi cuaca, navigasi, dan pengingat jadwal adalah alat yang sangat berguna untuk meminimalkan ketidakpastian. Namun, jangan lupa bahwa teknologi pun tidak sempurna.Â
Sebuah penelitian dari MIT menunjukkan bahwa aplikasi navigasi seperti Google Maps memiliki tingkat kesalahan hingga 10% dalam memperkirakan waktu tempuh.