Mengapa Kita Harus Mendukung?
Mari kita lihat data. Berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2023, jumlah koperasi syariah di Indonesia telah tumbuh signifikan, mencapai lebih dari 4.000 unit. Tidak hanya itu, mereka berhasil menyalurkan pembiayaan hingga triliunan rupiah kepada pelaku usaha kecil.
Keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan regulasi dan antusiasme masyarakat. Program pemerintah seperti Kementerian Koperasi dan UMKM juga semakin mendorong tumbuhnya koperasi syariah dengan memberikan pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan. Artinya, jalan untuk membumikan ekonomi berbasis syariah semakin terbuka lebar.
Namun, koperasi syariah bukan hanya tentang angka. Ia juga tentang membangun solidaritas dan keberkahan. Ada kisah menarik dari sebuah koperasi syariah di Jawa Tengah. Salah satu anggotanya, sebut saja Bu Tini, awalnya bergabung hanya untuk menyimpan uang arisan. Namun, setelah belajar tentang konsep syariah, ia memberanikan diri meminjam modal untuk usaha keripik singkong. Lima tahun kemudian, usaha Bu Tini berkembang pesat. Tidak hanya ia mampu melunasi pinjaman, tetapi juga memberdayakan tetangga-tetangganya dengan membuka lapangan kerja.
"Koperasi ini bukan cuma bantu saya soal uang, tapi juga ngajarin soal keberkahan," ujar Bu Tini.
Menghindari Gaya Hidup Riba
Namun, koperasi syariah saja tidak cukup. Kita juga harus mengubah gaya hidup. Sebab, gaya hidup konsumtif sering kali menjadi pintu masuk riba. Cicilan ini, kredit itu, semua demi memenuhi hasrat belanja yang kadang tidak perlu.
Cobalah berpikir ulang sebelum membeli sesuatu. Apakah kita benar-benar butuh ponsel baru, ataukah ponsel lama masih cukup baik? Apakah kita harus nongkrong di kafe mahal setiap minggu, atau cukup ngopi di rumah bersama keluarga?
Koperasi syariah mengajarkan kita untuk hidup sederhana, produktif, dan bebas dari tekanan utang. Tidak perlu berlomba-lomba "naik kelas" dengan barang mewah yang sering kali dibayar dengan cicilan berbunga tinggi.
Kesimpulan: Saatnya Kita Bergerak
Mendirikan koperasi syariah bukan hanya soal membangun lembaga keuangan, tetapi juga gerakan membangun peradaban. Ia menawarkan solusi atas masalah ekonomi sekaligus sosial, dari ketimpangan hingga eksploitasi.