Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Semakin Kita Gila, Semakin Bahagia: Logika Absurd yang Justru Masuk Akal

16 Januari 2025   17:32 Diperbarui: 16 Januari 2025   17:32 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Norma dan Ekspektasi: Penghalang Utama Kebahagiaan

Salah satu alasan mengapa kita sering merasa tidak bahagia adalah tekanan norma sosial. Kita diajarkan untuk mengikuti jalur yang dianggap "benar": sekolah, kuliah, kerja kantoran, menikah, punya anak, pensiun, dan selesai. Siapa pun yang menyimpang dari jalur ini langsung dianggap "tidak normal."

Padahal, kebahagiaan itu subjektif. Seseorang mungkin merasa bahagia menjadi seniman jalanan, sementara yang lain bahagia bekerja sebagai akuntan. Tapi ketika kita terlalu sibuk memikirkan "apa kata orang," kita kehilangan kesempatan untuk mendengarkan apa yang benar-benar membuat kita bahagia.

Saya teringat cerita seorang teman yang memutuskan menjadi penulis lepas setelah bertahun-tahun bekerja di kantor. Banyak yang menganggapnya bodoh karena meninggalkan karier yang stabil. Tapi dia berkata, "Gue akhirnya bisa menulis novel sambil pakai piyama. Gue bahagia." Apa yang dia lakukan mungkin dianggap gila oleh standar masyarakat, tapi baginya, itulah kebahagiaan sejati.

Gila yang Terencana: Resep Bahagia Tanpa Rasa Bersalah

Lantas, bagaimana cara menjadi "gila" yang membawa kebahagiaan tanpa menimbulkan kerugian? Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa Anda coba:

  1. Berani Mencoba Hal Baru
    Mulailah dengan hal kecil. Cobalah makan di restoran yang belum pernah Anda datangi, atau pelajari keterampilan baru seperti melukis atau bermain gitar. Hal-hal ini akan memberi Anda rasa pencapaian dan kesegaran dalam rutinitas.

  2. Abaikan Ekspektasi Orang Lain
    Ingat, hidup ini milik Anda. Jangan habiskan waktu mencoba memenuhi standar orang lain. Jika Anda ingin bernyanyi di tengah jalan atau membuka bisnis kopi kecil-kecilan, lakukan saja!

  3. Keluar dari Zona Nyaman dengan Perhitungan
    Jangan takut mengambil risiko, tapi tetap kalkulasi konsekuensinya. Misalnya, jika Anda ingin berhenti kerja untuk memulai usaha, pastikan Anda memiliki tabungan yang cukup untuk bertahan selama beberapa bulan pertama.

  4. Rayakan Kesalahan
    Kalau Anda gagal, anggap saja sebagai pelajaran. Bahkan kesalahan terbesar bisa menjadi cerita lucu yang Anda ceritakan kepada teman-teman nanti.

Penutup: Kebahagiaan Itu Ada di Tangan Anda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun