Di era digital ini, mading juga perlu beradaptasi. Banyak sekolah yang mulai menggabungkan konsep mading tradisional dengan mading digital. Hal ini tidak hanya membuat mading lebih menarik, tetapi juga melibatkan anak-anak dalam penggunaan teknologi secara kreatif.
Penutup
Mading adalah bukti bahwa kreativitas tidak membutuhkan alat mahal atau teknologi canggih. Dengan selembar kertas, sedikit warna, dan ide-ide segar, anak-anak bisa menciptakan karya yang menggugah. Lebih dari itu, mading adalah panggung bagi mereka untuk berbicara, berkreasi, dan menunjukkan siapa mereka.
Jadi, mari kita hidupkan kembali budaya mading di sekolah-sekolah kita. Jadikan mading bukan hanya tempat untuk menempelkan tulisan, tetapi juga ruang di mana anak-anak belajar, tumbuh, dan berani bermimpi. Karena pada akhirnya, dari sebuah mading sederhana, kita bisa mencetak generasi yang kreatif, percaya diri, dan siap menghadapi masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H