Di antara deretan meja dan suara bel,
Kita tumbuh dalam kisah yang sulit dijelaskan,
Putih abu-abu, warna masa yang tak abadi,
Namun jejaknya, lekat tak terganti.
Kau, teman yang sering tak terduga,
Datang dengan canda, membawa tawa,
Kadang mengusik, sering pula menginspirasi,
Dalam absurditas, kau temukan arti.
Herbarium yang kau sulap jadi dongeng,
Daun-daun jadi pahlawan di medan perang,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!