Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pesantren: Menenun Masa Depan Anak dengan Nilai dan Tradisi

22 Desember 2024   19:56 Diperbarui: 22 Desember 2024   19:56 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa Pesantren?

Pada akhirnya, memilih pesantren untuk anak bukan semata-mata soal mengirim mereka ke tempat belajar agama. Ini adalah investasi dalam pembentukan karakter mereka. Anak-anak yang tumbuh di pesantren cenderung memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar, kemampuan bersosialisasi yang lebih baik, dan ketahanan mental yang lebih kuat.

Namun, keputusan ini harus diambil dengan mempertimbangkan kebutuhan dan potensi anak. Jangan memaksakan pesantren hanya karena gengsi keluarga atau tekanan sosial. Sebaliknya, libatkan anak dalam diskusi. Tanyakan apa yang mereka inginkan, apa yang mereka butuhkan, dan bagaimana mereka melihat masa depan mereka.

Tradisi dan Masa Depan

Pesantren adalah cerminan keindahan tradisi yang bertemu dengan masa depan. Di satu sisi, ia menawarkan nilai-nilai keislaman yang kokoh. Di sisi lain, ia membuka peluang bagi anak untuk berkembang di dunia yang semakin kompleks. Memilih pesantren berarti memilih jalan yang penuh tantangan, tetapi juga penuh harapan.

Sebagai orang tua, tanggung jawab kita adalah membekali anak dengan nilai-nilai dan keterampilan yang akan mereka butuhkan di masa depan. Pesantren, dalam banyak hal, adalah tempat di mana nilai-nilai itu ditanamkan dengan cara yang mendalam dan holistik. Dan bukankah itu yang kita inginkan untuk anak-anak kita: sebuah kehidupan yang penuh makna, bukan sekadar angka di atas kertas?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun