Menjadi ibu di era modern menghadirkan tantangan baru. Selain mengurus rumah, banyak ibu yang juga bekerja di luar rumah. Peran ganda ini sering kali membebani, apalagi dengan ekspektasi sosial yang tinggi.
Coba kita bayangkan. Seorang ibu bangun subuh, menyiapkan sarapan, mengantar anak ke sekolah, bekerja di kantor, pulang untuk memasak makan malam, lalu mengurus pekerjaan rumah tangga. Itu semua dilakukan tanpa jeda, seolah ia memiliki energi tanpa batas. Padahal, di balik senyum dan kata-kata lembutnya, mungkin ada rasa lelah yang sulit ia ungkapkan.
Di sini, kita perlu berpikir ulang tentang peran keluarga. Jangan biarkan beban rumah tangga sepenuhnya menjadi tanggung jawab ibu. Ayah dan anak juga harus berkontribusi. Menghargai ibu bukan hanya dengan ucapan manis, tetapi dengan tindakan nyata, seperti berbagi pekerjaan rumah tangga atau sekadar memberinya waktu untuk beristirahat.
Menjadi Anak yang Sadar
Hari Ibu adalah kesempatan bagi kita untuk menjadi anak yang lebih sadar. Tidak ada kata terlambat untuk mengucapkan terima kasih atau meminta maaf. Namun, lebih dari itu, jadikan rasa terima kasih itu nyata. Jika ibu sering kelelahan, bantu meringankan bebannya. Jika ia punya mimpi yang belum tercapai, dukunglah.
Perlu diingat, hubungan kita dengan ibu bukan hubungan transaksional. Jangan hanya ingat ibu saat butuh sesuatu. Cobalah untuk hadir dalam hidupnya, bahkan di momen-momen kecil yang tampaknya biasa saja.
Refleksi Hari Ibu
Hari Ibu bukan tentang ibu saja, tetapi juga tentang kita sebagai anak, pasangan, atau anggota keluarga. Sudahkah kita memberi ruang bagi ibu untuk menjadi dirinya sendiri? Sudahkah kita menghormati pilihan hidupnya, baik sebagai ibu rumah tangga maupun wanita karier?
Merenungi peran ibu adalah merenungi fondasi kehidupan. Ibu bukan sekadar sosok pelengkap, tapi inti dari banyak hal yang kita anggap remeh. Jadi, mari jadikan Hari Ibu sebagai pengingat untuk lebih peduli, lebih hadir, dan lebih mendukung.
Karena di balik keberhasilan kita, ada sosok ibu yang tanpa lelah mendoakan dan mendukung. Dan mungkin, itulah hadiah terbesar yang bisa ia berikan kepada dunia.
Selamat Hari Ibu, Surga di bawa telapak kaki Ibu...