Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Badan Usaha Milik Ansor (BUMA): Membangun Sinergi Potensi Pemuda untuk Kemandirian Ekonomi

17 Desember 2024   16:49 Diperbarui: 17 Desember 2024   16:49 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan dan Solusi

Namun, jalan menuju kesuksesan tentu tidak mulus. Ada beberapa tantangan besar yang harus dihadapi BUMA:

1. Kurangnya Kapasitas SDM: Tidak semua anggota Ansor memiliki pengalaman di bidang bisnis. Pelatihan intensif dan pendampingan dari ahli bisnis menjadi kunci.

2. Modal Awal yang Terbatas: Mengandalkan iuran anggota saja tidak cukup. BUMA perlu mengembangkan skema pendanaan kreatif, seperti crowdfunding berbasis komunitas.

3. Kompetisi Pasar: BUMA harus mampu menciptakan produk atau layanan yang memiliki nilai tambah. Inovasi menjadi hal wajib.

Mengapa BUMA Penting?

BUMA adalah bukti bahwa organisasi kepemudaan tidak hanya bisa menjadi tempat belajar agama, tetapi juga belajar ekonomi. Dalam jangka panjang, BUMA bisa menjadi model pemberdayaan pemuda berbasis komunitas yang menginspirasi.

Lebih dari itu, BUMA juga menjadi solusi atas ketergantungan masyarakat pada sistem ekonomi yang tidak berpihak pada mereka. Dengan semangat kemandirian, BUMA membantu pemuda untuk menciptakan peluang daripada hanya menunggu.

Ansor Stokis | www.ansor.id
Ansor Stokis | www.ansor.id

Pemuda sebagai Agen Perubahan

Kisah sukses BUMA akan menjadi bukti bahwa pemuda Ansor tidak hanya berbicara soal perubahan, tetapi juga melakukannya. Dari sini, kita belajar bahwa kekuatan komunitas, jika digerakkan dengan visi yang jelas dan strategi yang matang, dapat mengubah tantangan menjadi peluang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun