Suara ceria anak-anak kelas 1, 2, dan 3 MI Bahrul Ulum 1 menggema di pagi yang cerah. Dengan seragam olahraga dan tas kecil berisi bekal, mereka bersiap menuju destinasi penuh petualangan: Migas Cepu Edupark. Bagi sebagian dari mereka, ini mungkin menjadi perjalanan pertama yang melibatkan bus besar dan teman-teman sekelas, jadi tak heran jika wajah-wajah mungil itu memancarkan semangat luar biasa.
Perjalanan Dimulai
Setelah semua siswa menaiki bus, dengan beberapa orang tua yang tak kalah antusias turut mendampingi, perjalanan dimulai. Lagu-lagu anak-anak dan tawa riang memenuhi udara. Para guru yang biasanya serius di kelas mendadak berubah jadi pemandu wisata yang seru, memimpin nyanyian dan bahkan sesekali melempar tebak-tebakan.
"Kalau minyak mentah warna apa, ya?" tanya Bu Guru Rina, salah satu wali kelas.
"Hitam, Bu!" seru seorang anak dari bangku belakang, disusul gelak tawa. Ya, interaksi seperti ini membuat suasana menjadi lebih hidup.
Tiba di Edupark
Begitu tiba di Migas Cepu Edupark, anak-anak langsung disambut oleh pemandu yang ramah. Dengan helm kecil yang terlihat kebesaran di kepala mereka, anak-anak mulai tur mereka. Tempat ini memang didesain untuk edukasi dan rekreasi, jadi tak hanya menyenangkan, tapi juga memberikan wawasan baru.
Di stasiun pertama, anak-anak diajak mengenal bagaimana minyak bumi diambil dari perut bumi. "Wah, kaya ambil air sumur ya, Bu," celetuk seorang anak sambil menunjuk replika pompa angguk. Semua tertawa, tapi guru dengan sabar menjelaskan bahwa meskipun terlihat sederhana, proses ini sangat kompleks.
Permainan dan Wahana
Setelah sesi edukasi yang tak terasa panjang, tibalah saatnya bermain! Edupark ini punya berbagai wahana outbound yang disesuaikan untuk anak-anak. Ada permainan jembatan tali, panjat dinding mini, hingga flying fox kecil yang menjadi favorit semua siswa.
"Berani, nggak?!" teriak pemandu outbound memompa semangat.
"Berani dong!" balas anak-anak serempak, meskipun ada yang tetap menggenggam tangan guru erat-erat.
Pemandangan paling menggemaskan adalah ketika seorang anak, yang awalnya ragu-ragu naik flying fox, akhirnya memberanikan diri setelah dibujuk temannya. "Ayo, kan bisa cerita ke Ayah kalau udah naik!" Dan benar saja, setelah mendarat dengan sukses, ia langsung berseru bangga, "Aku berhasil, Bu!"
Piknik dan Waktu Bebas
Setelah energi terkuras, saatnya makan siang. Anak-anak duduk berkelompok di bawah pohon rindang, membuka bekal yang dibawa dari rumah. Dari nasi dengan lauk ayam goreng hingga roti isi cokelat, semuanya dinikmati dengan penuh semangat.
"Makan di luar itu lebih enak, ya, Bu," ujar salah satu anak sambil melahap makanannya.
"Karena udah capek main, jadi tambah lapar," jawab Bu Guru sambil tersenyum.
Usai makan, anak-anak diberi waktu bebas untuk bermain di area taman. Ada yang bermain ayunan, ada juga yang sibuk mengumpulkan daun-daun kering untuk "koleksi." Sementara itu, guru-guru memanfaatkan waktu ini untuk berbincang santai sambil memastikan semua anak dalam pengawasan.
Sebelum pulang, anak-anak diajak mengunjungi toko kecil yang menjual suvenir. Dari gantungan kunci berbentuk pompa angguk hingga replika mini rig pengeboran, semuanya menarik perhatian. Tak sedikit yang memilih membawa pulang kenang-kenangan untuk orang tua di rumah.
Saat bus kembali mengangkut rombongan kecil ini, suasana mulai sedikit lebih tenang. Anak-anak yang tadi begitu energik, kini mulai terlelap, kelelahan setelah seharian beraktivitas. Di sudut lain, ada yang masih asyik menceritakan pengalaman mereka kepada teman sebangku.
"Saya mau cerita ke Ibu di rumah nanti," kata seorang anak dengan mata berbinar. Perjalanan ini bukan hanya soal bermain, tapi juga menciptakan kenangan tak terlupakan.
Penutup
Kegiatan outbound ini memang sederhana, tapi penuh makna. Edupark Migas Cepu berhasil menyulap ilmu tentang energi menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk anak-anak. Lebih dari itu, momen ini menjadi ajang bagi siswa-siswi MI Bahrul Ulum 1 untuk belajar bersosialisasi, mencoba hal baru, dan mengasah keberanian mereka.
Siapa sangka, di balik permainan dan tawa, ada pelajaran berharga tentang kerja keras, keberanian, dan persahabatan. Semoga petualangan kecil ini menjadi awal dari perjalanan panjang mereka dalam menggali ilmu dan pengalaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H