Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memberantas Judi Online dari Akarnya

19 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 19 Desember 2024   05:34 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Judi Online - www.ayojakarta.com

Judi online telah menjadi momok yang meresahkan. Dalam sekali klik, orang bisa kehilangan uang jutaan, bahkan puluhan juta rupiah, dengan iming-iming kemenangan besar. Tapi, mari kita jujur sejenak: mengapa orang tergoda berjudi online? Apa yang membuat mereka rela mempertaruhkan uang yang mungkin seharusnya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari?

Jawabannya bisa dirunut ke dua akar masalah utama: keterbatasan pendapatan dan minimnya literasi keuangan. Jika kita serius ingin memberantas judi online, pendekatannya tidak cukup hanya dengan blokir situs atau razia besar-besaran. Itu seperti mencoba menutup bocor atap dengan ember, sementara hujan tetap deras. Solusi yang lebih mendasar adalah memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat dan memberikan pemahaman finansial yang baik. Mari kita ulas ini lebih dalam.

Mengapa Orang Berjudi?

Bayangkan seorang pekerja dengan gaji pas-pasan yang tiba-tiba melihat iklan judi online. "Deposit Rp10.000 bisa menang Rp10 juta!" Apa yang terlintas di benaknya? Harapan instan untuk keluar dari tekanan ekonomi. Judi menjadi semacam "peluang" yang, meski penuh risiko, terasa menggiurkan.

Bagi sebagian orang, judi bukan sekadar hiburan, tapi cara (yang salah) untuk mencoba memperbaiki hidup. Ketika penghasilan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan, judi menjadi jalan pintas. Apalagi, aksesnya sekarang sangat mudah—cukup ponsel dan internet, orang sudah bisa terjerumus.

Namun, apa yang sering dilupakan adalah kenyataan pahit bahwa judi online dirancang untuk menguntungkan bandar, bukan pemain. Sekali terjebak, sulit keluar. Mereka yang kalah terus mencoba peruntungan, sementara yang menang sering tergoda untuk mempertaruhkan lebih banyak. Siklus ini membuat judi online seperti jebakan tanpa akhir.

Meningkatkan Pendapatan Masyarakat

Langkah pertama untuk memutus ketergantungan pada judi online adalah meningkatkan pendapatan masyarakat. Ini mungkin terdengar klise, tetapi sebenarnya ini inti dari masalahnya. Ketika orang memiliki penghasilan yang memadai, mereka cenderung tidak tergoda untuk mencari "keberuntungan" lewat cara instan seperti judi.

Pemerintah dapat mengambil peran besar di sini, misalnya:

  1. Membuka Lapangan Kerja Baru
    Proyek infrastruktur, pengembangan UMKM, dan investasi di sektor riil bisa menciptakan peluang kerja yang lebih luas. Dengan pekerjaan yang layak, masyarakat bisa memiliki penghasilan stabil.

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun