Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengenal Kuromi dan Labubu: Idola Tren Baru Anak, Antara Pendidikan dan Hiburan

9 Desember 2024   13:00 Diperbarui: 9 Desember 2024   13:08 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, nilai-nilai ini hanya akan tersampaikan jika anak-anak mendapat pendampingan yang tepat. Jika dibiarkan begitu saja, ada risiko anak hanya melihat Kuromi dan Labubu sebagai tren konsumtif, di mana mereka lebih fokus mengoleksi barang-barang bertema kedua karakter ini daripada memahami pesan di baliknya.

Potensi Risiko

Popularitas Kuromi dan Labubu juga membawa tantangan. Salah satu risiko adalah anak-anak terlalu terobsesi hingga melupakan hal-hal lain, seperti belajar atau berinteraksi dengan teman-teman di dunia nyata. Selain itu, gaya visual Kuromi yang terkesan gelap dan Labubu yang sedikit menyeramkan mungkin menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian orang tua.

Di sisi lain, pemasaran agresif dari berbagai produk bertema Kuromi dan Labubu juga perlu diwaspadai. Anak-anak bisa saja terjebak dalam pola konsumtif, di mana mereka merasa perlu memiliki setiap merchandise terbaru untuk “mendekati” idola mereka.

Bagaimana Orang Tua dan Guru Bisa Berperan?

Sebagai orang tua atau guru, kita bisa memanfaatkan tren ini untuk sesuatu yang lebih bermakna. Kuromi dan Labubu bisa menjadi jembatan untuk mengajarkan nilai-nilai penting kepada anak-anak.

Misalnya, gunakan cerita Kuromi untuk berdiskusi tentang keberanian menghadapi perbedaan. Atau, dari Labubu, ajak anak-anak memahami bahwa humor bisa menjadi cara untuk menghadapi tantangan hidup.

Selain itu, dorong anak untuk lebih kreatif. Jika mereka menyukai Kuromi dan Labubu, mengapa tidak mencoba menggambar karakter tersebut dengan versi mereka sendiri? Aktivitas seperti ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga melatih keterampilan seni dan berpikir kritis.

Memanfaatkan Tren Secara Positif

Kuromi dan Labubu lebih dari sekadar tren sesaat. Mereka adalah cerminan dari perubahan cara anak-anak memandang dunia: lebih kompleks, lebih beragam, dan lebih ekspresif. Dengan pendampingan yang baik, tren ini bisa menjadi peluang untuk mengajarkan nilai-nilai positif, seperti keberanian, humor, dan penerimaan diri.

Pada akhirnya, yang terpenting bukanlah siapa idola anak-anak, tetapi bagaimana kita, sebagai orang dewasa, memanfaatkan ketertarikan tersebut untuk membentuk karakter mereka. Jadi, mari kita nikmati tren Kuromi dan Labubu ini dengan bijak, sambil terus mendampingi anak-anak kita untuk tumbuh menjadi pribadi yang utuh dan penuh makna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun