Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Menjadi KPPS: Jalan Menuju Abdi Negara yang Sukses

27 November 2024   17:00 Diperbarui: 27 November 2024   22:22 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto KPPS Margomulyo TPS 6 | Dokumentasi Pribadi

Menjadi KPPS: Lompatan Karier? Kenapa Tidak?

Ada yang bilang, “Ah, jadi KPPS itu kerjaan iseng. Habis itu ya selesai.” Tapi, mari kita pikirkan ulang. Jika Anda menonjol dalam tugas ini—menjaga profesionalisme, bertanggung jawab, dan tetap sigap—siapa yang tahu peluang apa yang terbuka di depan?

Banyak orang yang memulai dari tugas-tugas kecil seperti KPPS, lalu perlahan naik ke posisi strategis di dunia penyelenggaraan pemilu. Komisioner KPU atau Bawaslu, misalnya, sering kali berasal dari pengalaman lapangan semacam ini. Bukan tidak mungkin, menjadi KPPS adalah langkah pertama dalam karier Anda di bidang pemerintahan atau demokrasi.

Pelajaran Hidup yang Abadi

Yang terpenting, tugas sebagai KPPS meninggalkan pelajaran hidup yang mendalam: bahwa sukses tidak selalu tentang meraih sesuatu untuk diri sendiri, tetapi juga tentang memberikan yang terbaik untuk orang lain. Dalam hal ini, untuk bangsa dan negara.

Jadi, jika suatu hari Anda mendapat tawaran menjadi KPPS, jangan ragu. Anggap ini sebagai pengalaman, latihan, sekaligus jalan menjadi abdi negara yang sejati. Karena di balik setiap surat suara yang tercoblos, ada tangan Anda yang menjaga demokrasi tetap hidup.

Siapa bilang pengabdian tidak bisa dimulai dari hal  kecil? KPPS adalah buktinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun