Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Lapor Mas Wapres, Membaca Budaya Kritik dari Perspektif Sisiologi dan Psikologi

27 November 2024   12:20 Diperbarui: 27 November 2024   12:31 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lapor Mas Wapres (Sumber: kabar24.bisnis.com)

Namun, ada tantangan psikologis juga. Jika keluhan tidak ditanggapi, justru bisa timbul efek sebaliknya: rasa frustrasi meningkat. Ini dikenal sebagai learned helplessness --- perasaan bahwa usaha kita sia-sia. Oleh karena itu, respons cepat dan solusi konkret dari pemerintah menjadi kunci keberhasilan platform ini.

Selain itu, platform ini juga membantu membangun rasa kontrol. Dalam psikologi, kontrol adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Ketika warga merasa suara mereka didengar, mereka merasa memiliki kendali atas lingkungan mereka. Ini penting dalam membangun kepercayaan kepada pemerintah.

Ilustrasi Lapor Mas Wapres (Sumber: kabar24.bisnis.com)
Ilustrasi Lapor Mas Wapres (Sumber: kabar24.bisnis.com)

Dinamika Sosial dan Teknologi

Namun, "Lapor Mas Wapres" juga menghadirkan tantangan sosiologis lainnya: kesenjangan digital. Tidak semua orang bisa mengakses teknologi ini, terutama di daerah terpencil. Ada ironi di sini: mereka yang paling membutuhkan justru yang paling sulit mengakses. Dalam konteks teori strukturasi Anthony Giddens, teknologi ini bisa memperkuat ketimpangan sosial jika tidak diimbangi dengan pendidikan digital dan akses infrastruktur.

Selain itu, ada juga risiko penyalahgunaan. Dari sisi psikologi sosial, anonimitas di dunia digital bisa mendorong perilaku agresif. Alih-alih kritik membangun, bisa jadi malah banjir ujaran kebencian atau hoaks. Maka, penting bagi pemerintah untuk memiliki mekanisme penyaringan yang adil, tanpa mematikan kebebasan berekspresi.

Ilustrasi Lapor Mas Wapres (Sumber: www.tribunnews.com)
Ilustrasi Lapor Mas Wapres (Sumber: www.tribunnews.com)

Harapan dan Langkah ke Depan

"Lapor Mas Wapres" adalah langkah berani dalam menciptakan dialog antara rakyat dan pemimpin. Namun, seperti semua hal baru, ia membutuhkan evaluasi dan adaptasi. 

Dari perspektif sosiologi, pemerintah perlu memanfaatkan platform ini untuk memahami pola keluhan masyarakat dan menjadikannya sebagai bahan kebijakan berbasis data. Dari sisi psikologi, penting untuk menjaga hubungan emosional antara pemerintah dan rakyat melalui respons yang empati dan solutif.

Akhirnya, platform ini bukan hanya soal mengeluh. Ia adalah simbol perubahan budaya: dari masyarakat yang pasrah menjadi masyarakat yang kritis. Jika dikelola dengan baik, "Lapor Mas Wapres" bisa menjadi jalan menuju pemerintahan yang lebih transparan dan responsif. Jadi, sudahkah Anda melapor hari ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun