Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ecoprint: Kreasi Alami Warnai Hari Guru Nasional di MI Bahrul Ulum 1 Bulu

25 November 2024   14:04 Diperbarui: 25 November 2024   14:26 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam semangat memperingati Hari Guru Nasional, MI Bahrul Ulum 1 Bulu tak hanya menghadirkan suasana penuh apresiasi terhadap para pendidik, tetapi juga menyelenggarakan lomba unik berbasis kreativitas dan kepedulian lingkungan: lomba ecoprint. Sebuah cara sederhana namun bermakna untuk mengajarkan nilai keberlanjutan kepada siswa dan mengingatkan pentingnya merawat bumi, tempat kita semua berpijak.

Lomba ecoprint, yang melibatkan seni mencetak pola dari daun dan bunga pada kain, bukan hanya ajang adu keterampilan. Ini adalah wadah untuk melatih kesabaran, kecermatan, dan tentu saja, rasa cinta pada alam. Para siswa, dengan dibimbing guru, mengumpulkan bahan-bahan alami dari lingkungan sekitar. Mulai dari daun jati, daun mangga, hingga bunga-bunga kecil di halaman sekolah—semua diolah menjadi karya seni penuh makna.

Foto Suasana Lomba Ecoprint | Dokumen Pribadi
Foto Suasana Lomba Ecoprint | Dokumen Pribadi

Menyisipkan Nilai Pendidikan dalam Kreativitas
Hari Guru Nasional sejatinya adalah momentum untuk merefleksikan kontribusi para pendidik dalam membangun karakter anak bangsa. MI Bahrul Ulum 1 Bulu, dengan menggelar lomba ecoprint, menegaskan komitmen tersebut. Aktivitas ini tidak hanya melibatkan kreativitas tangan, tetapi juga mengajarkan siswa untuk berpikir ekologis.

Dalam prosesnya, siswa diperkenalkan pada konsep daur ulang, pemanfaatan bahan alami, hingga filosofi bahwa alam memberikan banyak hal jika kita mampu memanfaatkannya dengan bijak. Bukankah ini esensi pendidikan? Tidak sekadar mengejar nilai akademik, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai kehidupan.

Seni dan Kolaborasi Antar Generasi
Uniknya, lomba ini bukan hanya melibatkan siswa. Guru-guru turut ambil bagian sebagai mentor, bahkan ada sesi kolaborasi antar generasi. Siswa bekerja sama dengan guru untuk menciptakan pola-pola unik pada kain. Dalam interaksi ini, tidak hanya pengetahuan yang dibagikan, tetapi juga kenangan manis yang akan tertanam di hati mereka.

"Melalui ecoprint, kami ingin mengajarkan bahwa seni bisa menjadi medium untuk menyampaikan pesan lingkungan. Selain itu, ini juga bentuk apresiasi kami kepada para guru, yang selama ini menjadi 'cetak biru' kehidupan anak-anak kami," ujar Nurus Syamsiyah, S.Pd. Kepala MI Bahrul Ulum 1 Bulu, penuh semangat.

Foto Suasana Lomba Ecoprint | Dokumen Pribadi
Foto Suasana Lomba Ecoprint | Dokumen Pribadi

Menginspirasi Generasi Peduli Lingkungan
Di akhir lomba, kain-kain ecoprint dipamerkan dalam sebuah galeri sederhana di aula sekolah. Setiap karya menceritakan kisahnya sendiri: daun yang gugur, bunga yang mekar, hingga dedaunan yang tak lagi berwarna hijau. Semua seolah mengingatkan bahwa meski alam terus berubah, ia tetap memberikan keindahan bagi siapa saja yang mau menjaganya.

Kegiatan ini membuktikan bahwa memperingati Hari Guru Nasional tidak harus dengan sesuatu yang serba formal. Dengan sedikit kreativitas dan semangat kolaborasi, sebuah pesan besar dapat disampaikan: mari merawat alam, menghormati guru, dan membangun generasi yang peduli akan masa depan bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun