Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nasib Guru Honorer, antara Pengabdian dan Ancaman Hukum

21 November 2024   11:16 Diperbarui: 21 November 2024   11:27 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Guru dan Murid (Sumber FB Kecil Sange)

Beban Moral dan Sosial Guru Honorer

Selain beban fisik dan materi, guru honorer juga menghadapi beban moral dan sosial yang berat. Mereka harus berhadapan dengan kondisi lingkungan yang kadang tidak mendukung, minimnya apresiasi dari masyarakat, serta tekanan sosial dari orang tua siswa yang tidak selalu memahami peran dan tanggung jawab seorang guru. Dalam kasus Supriyani, teguran yang diberikan kepada D sebagai upaya mendisiplinkan, seharusnya dimaknai sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab seorang guru. Namun, respons yang muncul malah berupa kriminalisasi terhadap dirinya.

Guru honorer sering kali harus berjalan di atas tali tipis antara tanggung jawab mendidik dan risiko hukum atau sosial. Tanpa perlindungan yang jelas, guru-guru seperti Supriyani mudah sekali tersandung masalah, terutama ketika harus berhadapan dengan pihak-pihak yang memiliki kekuatan atau pengaruh lebih besar. Kasus ini mencerminkan bahwa peran guru, terutama guru honorer, masih belum mendapatkan apresiasi dan dukungan yang layak dari sistem yang ada.

Refleksi dan Harapan

Nasib Supriyani seharusnya menjadi pelajaran bagi kita semua tentang betapa rentannya posisi guru honorer di Indonesia. Pemerintah perlu memberikan perhatian lebih serius terhadap kesejahteraan dan perlindungan bagi mereka. Tidak cukup hanya dengan memberikan gaji yang layak, guru honorer juga membutuhkan jaminan perlindungan hukum yang jelas, sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya dengan aman dan nyaman tanpa harus takut terjerat kasus hukum yang tidak seharusnya.

Masyarakat juga perlu lebih menghargai peran guru, terutama guru honorer, yang bekerja keras di tengah segala keterbatasan. Mereka adalah pilar penting dalam membangun generasi masa depan, namun sering kali terlupakan dan tidak mendapatkan dukungan yang cukup. Kasus Supriyani hanyalah salah satu dari banyak cerita tentang nasib guru honorer yang harus berjuang sendirian.

Pada akhirnya, harapan kita adalah agar kasus ini dapat diselesaikan dengan adil dan memberikan kejelasan hukum bagi Supriyani. Lebih dari itu, semoga kasus ini juga membuka mata pemerintah dan masyarakat tentang pentingnya melindungi dan mendukung para guru honorer yang selama ini mengabdikan diri tanpa pamrih demi masa depan anak-anak bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun