Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Partikelir

Ngaji, Ngopi, Literasi, Menikmati hidup dengan huruf, kata dan kalimat

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Janji Kampanye, Realistis atau Omon-omon Belaka?

19 November 2024   21:37 Diperbarui: 19 November 2024   22:54 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Humor ini sebenarnya menunjukkan rasa skeptis warga terhadap janji yang terlalu bombastis. Mereka sadar bahwa, sering kali, janji-janji debat hanya tinggal janji setelah kursi empuk kekuasaan berhasil diduduki.

Realistis atau Omon-omon?

Rasionalisasi program bisa jadi solusi nyata, tapi juga bisa berakhir jadi omon-omon belaka kalau hanya dipakai sebagai jargon politik. Kuncinya adalah transparansi dan konsistensi. Calon bupati harus mampu menunjukkan data konkret: program mana yang akan dipangkas, mana yang akan diprioritaskan, dan bagaimana dampaknya terhadap masyarakat.

Warga Bojonegoro tidak butuh janji muluk. Mereka butuh solusi nyata untuk jalan rusak, akses kesehatan yang lebih baik, dan peluang ekonomi yang merata. Rasionalisasi program harus dimulai dari pemahaman bahwa anggaran adalah milik rakyat, bukan sekadar bahan kampanye.

Dari Debat ke Realisasi

Akhirnya, semua kembali pada para calon bupati. Apakah mereka benar-benar memahami makna rasionalisasi program, atau hanya menjadikannya alat retorika? Dan bagi warga Bojonegoro, tugasnya adalah terus mengawasi, mengkritisi, dan---kalau perlu---menggoda dengan humor, agar para pemimpin terpilih tidak lupa janji mereka.

Karena, seperti yang sering dikatakan di warung kopi: "Janji itu seperti angin. Kalau tidak dikawal, bisa berubah arah." Jadi, mari kita pastikan rasionalisasi program bukan sekadar angin lalu, tapi benar-benar membawa angin segar bagi Bojonegoro.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun