Mohon tunggu...
Choirul Anam
Choirul Anam Mohon Tunggu... Buruh - Universitas Muhammadiyah Gresik

Aku bukan tulisan ku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKNT UMG Serukan Gerakan Peduli Lingkungan Melalui Sosialisasi Manajemen Sampah Domestik ke Penggurus Penggerak PKK Desa Kedanyang

12 Maret 2022   23:33 Diperbarui: 12 Maret 2022   23:40 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto 2. Mahasiswi KKN Tematik UMG dengan BPH Penggerak PKK Desa Kedanyang/dokpri

Permasalahan sampah sudah hampir menjadi menu utama dalam suatu topik lingkungan. Hal ini disebabkan jumlah sampah ditiap tahunnya selalu meningkat. Jumlah peningkatan sampah disuatu daerah berbanding lurus dengan jumlah populasi penduduk. Dimana dengan meningkatnya populasi penduduk disuatu wilayah maka potensi meningkatnya debit sampah. Sampah domestik merupakan sampah yang berasal dari aktivitas rumah tangga. Pada tahun 2020 tercatat pada data Statistis Lingkungan Hidup yang diterbitkan oleh BPS, sampah di Indonesia yang berasal dari aktivitas rumah tangga telah mencapai di angka 67.2%. Lonjakan angka ini tentunya menjadi pecutan bagi semua elemen masyarakat untuk turut serta menangani permasalah tersebut. Selain peningkatan populasi masyarakat, tidak jarang dilapangan ditemukan beberapa kendala seperti keterbatasan alat atau fasilitas pengolahan, kompetensi, dan awwarness masyarakat menjadi permasalahan dalam penanganan sampah domestik.  

Peningkatan awwarness masyarakat merupakan ujung tombak dalam penerapan penanganan sampah, hal ini dikarekan dengan semakin tinggi kepedulian masyarakat maka semakin besar potensi ide - ide inovatif dan kreatif yang bermunculan dalam mengatasi permasalahan sampah ini walau dengan ketebatasan alat. salah satu peningkatan awwarness dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mendirikan baliho/banner seruan peduli lingkungan, tayangan - tanyangan dimedia sosial berkaitan dengan sharing knowledge lingkungan dan sosialisasi tatap muka ke masyarakat setempat. 

Sosialisasi manajemen sampah merupakan salah satu program kerja kelompok 2 KKN Tematik Universitas Muhammadiyah Gresik. Melalui program kerja tersebut kelompok yang digawangi oleh Muhammad Iqbal Ash Shidiq ini akan menyosialisasikan pentingnya penanganan sampah dalam kegiatan sehari - hari. Acara sosialisasi ini dengan tema Manajemen Sampah : Kenali, Olah dan Manfaatkan dilakukan di Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. 

Foto 2. Mahasiswi KKN Tematik UMG dengan BPH Penggerak PKK Desa Kedanyang/dokpri
Foto 2. Mahasiswi KKN Tematik UMG dengan BPH Penggerak PKK Desa Kedanyang/dokpri

Dalam kesempatan ini, M. Iqbal Ash Shidiq dan Sayyid Attho' Muzzaki selaku narasumber materi memaparkan upaya menjaga lingkungan yang sehat dan asri dengan penerapan manajemen sampah di Desa Kedanyang. Dalam pemaparannya duo mahasiswa teknik industri ini menyebutkan bahwa hal pertama yang kita lakukan sebelum menangani sampah adalah dengan mengenali terlebih dahulu sampah tersebut. 

"Ada 3 cara dalam mengenali jenis sampah, yaitu dengan melihat dari wujudnya, sumbernya dan kandungannya."ujar Iqbal. Pentolan kelompok 2 ini juga menyebutkan contoh - contoh khas dari masing - masing identitas sebagai media pengenalannya. 

Sampah yang sudah dikenali maka dapat kita tentukan cara atau treatment yang efektif untuk mengolahnya. Dalam poin ini tentunya treatment yang tepat akan menentukan proses yang selanjutnya.  

Sayyid, sapaan akrab dari mahasiswa Program Teknik Industri ini melanjutkan bahwa pengolahan sampah dapat dilakukan dengan pendekatan 5R "Pengolahan sampah dapat dilakukan dengan 5 tahapan atau biasa dikenal dengan sebutan 5R, apa saja ?  Reduce, Reuse, Recycle, Replace dan Replant"

Foto 3. Pemaparan Materi Manajemen Sampah Oleh Mahasiswa KKN Tematik UMG/dokpri
Foto 3. Pemaparan Materi Manajemen Sampah Oleh Mahasiswa KKN Tematik UMG/dokpri

Acara sosilalisasi manajemen sampah berjalan dengan baik hal ini tampak tercermin dari antusias dari penggurus PKK yang aktif selama kegiatan. Tidak sedikit dari 52 hadirin peserta yang merupakan penggurus PKK Desa kedanyang turut memberikan pendapat dalam setiap kesempatan. Seperti contohnya memberikan pendapat terkait pandangan Bank Sampah. 

Menurut Ibu Saksi, Bank Sampah adalah suatu unit perangkat usaha yang digunakan sebagai wadah para warga desa untuk mengumpulkan sampah, selanjutnya akan dilanjutkan pengolaan oleh pengurus Bank Sampah. 

Acara sosialisasi tidak berhenti pada pematerian melainkan dilanjutkan dengan praktek bersama terkait pengolahan salah satu limbah rumah tangga yaitu minyak Jelantah. Yang kita ketahui bahwa minyak jelantah merupakan salah satu komoditi rumah tangga yang 100% akan dihasilkan setiap hari serta ditambahnya dengan fenomena kelangkaan minyak goreng sehingga diperlukan upaya yang tepat untuk menanganinya. 

Salman Al Farisy, mahasiswa Program Studi Teknik Industri ini memperkenalkan cara - cara sederhana untuk menanganin permasalahan limbah minyak jelantah ini. Mantan ketua UKMK periode 2020-2021 di Universitas Muhammadiyah Gresik ini  mempraktekan 2 metode yaitu penjernihan minyak jelantah dan memanfaatkan minyak jelantah sebagai bahan pembuatan biodiesel. Pada sesi ini pemateri tidak sendiri untuk memperagakan percobaannya melainkan ditemani oleh 2 orang relawan dari pengurus PKK Desa Kedanyang yaitu Ibu Bambang dan Ibu Laily. Alat dan bahan yang dipergunakan sangat sederhana sehingga dapat dipraktekkan dengan mudah. 

Penjernihan minyak jelantah ini bertujuan guna memberikan informasi dengan cara sederhana  warga untuk mampu mengurangi zat - zat pengotor yang terdapat pada minyak habis pakai sehingga mampu meningkatkan daya pakai minyak goreng menjadi lebih lama. Bahan yang digunakan pada praktek kali ini ialah arang aktif dimana dengan penggunaan arang aktif tersebut mampu menyerap zat - zat pengotor yang diakibatkan dari proses menggoreng. Proses praktek penjernihan minyak jelantah ini diakhir dengan dibuktikan perbedaan minyak setelah proses dibandingkan dengan yang sebelum proses.

Menurut Ibu Bambang, secara visual minyak yang setelah proses penjernihan tampak lebih bening dan berwarna kuning jika dibandingkan dengan sebelum proses yang cenderung keruh dan berwarna merah kecoklatan. Tidak hanya secara visual oleh mata, pembuktian dilanjutkan dengan uji kualitatif dengan menggunakan asam phospat yang bertujuan menunjukan adanya zat pengotor dari kedua hasil bahan tersebut. Dari hasil pengujian terlihat adanya cairan yang berwarna coklat didasar gelas untuk sample minyak jelantah sebelum dijernihkan. Cairan coklat tersebut merupakan cairan dari asam phospat yang mengikat zat-zat pengotor dari dalam minyak. Berbeda warna cairan dari minyak setelah diproses yang dimana terlihat tidak berwarna. Hal ini terjadi karena zat-zat pengotor berhasil diserap oleh arang .

Kegiatan dilanjutkan dengan pengolahan minyak jelantah menjadi biodiesel. Dibantu oleh Ibu Laily, Salman memperagakan proses pembuatan minyak jelantah menjadi biodiesel. Tahap demi tahap dilakukan mulai dari memanaskan minyak, menyampurkan minyak jelantah dengan larutan metoksi basa hingga proses netralisasi biodiesel dengan air untuk menghilangkan sisa-sisa basa dan methanol. Dari hasil praktek diperoleh biodiesel yang jernih, encer dan memiliki warna yang kuning cerah. 

Kegiatan yang bertajuk lingkungan ini tidak hanya menyuguhkan materi - materi dan praktek implementasinya melainkan juga menghadirkan hiburan sederhana yang dikemas dalam bentuk tari modern tradisional yang diisi oleh mahasiswa KKN itu sendiri sampai dengan aksi flashmob dance bersama oleh ibu PKK Desa Kedanyang yang dipimpin oleh mahasiswa-mahasiswi KKN. Acara sosialisasi ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh salah satu pengurus PKK Desa Kedanyang. Melalui kegiatan sosialisasi manajemen sampah yang dilakukan oleh kelompok 2 KKN Tematik Universitas Muhammadiyah Gresik  diharapkan mampu memberikan pengalaman yang bermanfaat sehingga mampu meningkatkan nilai tambah (added value) masyarakat dalam menangani sampah yang ada disekitarnya serta dapa menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. 

Foto 4. Penampilan Tari Tradiosional Modern Oleh Mahasiswa KKN Tematik UMG Pada Pembukaan Acara Sosialisasi Manajemen Sampah/dokpri
Foto 4. Penampilan Tari Tradiosional Modern Oleh Mahasiswa KKN Tematik UMG Pada Pembukaan Acara Sosialisasi Manajemen Sampah/dokpri

Foto 5. Keseruan Peserta Sosialisasi Manejemen Sampah Melakukan FlashMob Dance/dokpri
Foto 5. Keseruan Peserta Sosialisasi Manejemen Sampah Melakukan FlashMob Dance/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun