Puncak B29 adalah salah satu destinasi Wisata Gunung Bromo, selain Gunung Bromo itu sendiri. Ketinggian 2900 meter di atas permukaan laut (mdpl) merupakan daya tarik tersendiri yang disuguhkan dari keindahan pemandangan di puncak B29. Terletak di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, kawasan ini merupakan kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Sedikit orang yang tau dengan kawasan wisata puncak B29, mungkin kawasan ini masih asing dikalangan masyarakat. Kebanyakan dari mereka hanya tau tempat wisata Gunung Semeru dan Gunung Bromo yang menyuguhkan keindahan pemandangan di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut (mdpl) di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Berawal dari rasa penasaran akan keindahan pemandangan puncak B29, saya bersama 3 teman saya bertekad untuk mengunjungi kawasan puncak tersebut. Awal mulanya kita berempat merencanakan untuk berlibur ke kawasan wisata Gunung Broma, namun sebagian besar dari teman saya sudah beberapa kali mengunjungi Gunung Bromo. Merasa bosan dengan pemandangan Gunung Bromo, akhirnya ada usulan untuk mengunjungi kawasan puncak B29. Kebetulan saat itu kita masih suasana libur panjang lebaran, untuk mengisi kejenuhan diri di rumah kita berempat berniat untuk berlibur mencari tempat yang membuat pikiran kita tenang dan bebas dari urusan kantor dan kuliah.
Hari sabtu tanggal 6 Agustus 2014 saya bersama 3 teman saya akhirnya bertekad untuk mengunjungi kawasan puncak B29. Dimulai dari persiapan yang seadanya dan bekal secukupnya, kita berempat berangkat ke puncak B29 pukul 7 pagi. Dari kita berempat, tidak ada satu pun yang tau jalan menuju puncak B29. Namun, kita tidak putus asa meski kita tidak tau jalan menuju ke sana. Dibantu dengan GPS dan informasi dari orang-orang sekitar, akhirnya kita sampai di kawasan wisata Argosari, Kecamatan Sendura. Untuk menuju ke puncak B29 memang masih jauh, namun rasa penasaran tidak membuat kita menyerah untuk bisa sampai di puncak B29.
Jalan yang bekelok-kelok merupakan keistimewaan tersendiri untuk menuju puncak B29, namun hampir semua jalur untuk menuju kawasan puncak ataupun pegununang pasti berkelok-kelok untuk menyesuaikan alur dari kemiringan puncak atau pegunungan. Perjalan menuju ke sana memakan waktu waktu hampir 1 jam, namun disetiap jalan yang kita lewati tidak ada pemandangan yang tidak membuat kita takjub dengan keindahan kawasan puncak.
Sesampainya di kawasan puncak B29, kita memutuskan untuk jalan kaki untuk menuju puncak B29 itu sendiri. Meskipun banyak tawaran ojek yang mempermudah perjalanan ke puncak, kita tetap memilih berjalan kaki karena moment yang didapat dengan berjalan kaki berbeda dengan kita naik ojek untuk menuju ke puncak. Hal itu yang membuat kita semakin takjub dengan keindahan kawasan puncak B29, karena kita disuguhkan pemandangan bukit-bukit yang indah nan hijau.
Perjalanan dari pintu masuk menuju puncak B29 itu sendiri kurang lebih 3-4 kilometer. Memang bejalan kaki dengan jarak tersebut akan membuat kita capek dan pegal kaki kita, namun kita tidak menyerah karena masih banyak wisatawan lain yang memilih berjalan kaki menuju puncak. Di perjalanan kita banyak berjumpah teman baru dan akhirnya kita memutuskan untuk gabung dengan kelompok-kelompok mereka. Hampir 2 jam saya bersama teman-teman saya melakukan perjalanan menuju puncak, meskipun kita sering berhenti di tengah jalan untuk istirahat sejenak melemas otok kaki dan melepaskan dahaga. Setelah perjalan yang begitu lama dan membuat kaki kita pegal, akhirnya kita sampai juga di puncak B29. Rasa capek, pegal, letih semua hilang setelah melihat keindahan pemandangan di ketinggian 2900 meter di atas permukaan laut.
Memang luar biasa pemandangan di atas puncak B29. Di atas sana kita bisa melihat barisan bukit yang mengelilingi pegunungan Bromo. Melihat hamparan padang pasir gunung Bromo dan dari atas bukit terlihat Gunung Batok dan Gunung Bromo. Sangat indah pemandangan yang disuguhkan di puncak B29. Kita merasa puncak B29 ini tidak kalah takjubnya dengan keindahan Gunung Semeru dan Bunung Bromo. Di sana kita bisa merasakan berjalan dia atas awan yang membuat kita merasa berada di alam kahyangan.
Hampir 3 jam saya bersama teman-teman saya berada di puncak dan waktu sudah menunjukan pukul 13.30 WIB. Akhirnya kita memutuskan untuk turun dari puncak. Sudah terbayang perjalanan kita untuk turun ke tempat pertama kita sampai di pintu masuk. Rasa capek dan pegal sudah menghantui perasaan kita, namun kita tidak merasakan hal tersebut karena kita merasa uasaha kita untuk menuju puncak sudah terbayar dengan keindahan pemandangan puncak B29. Bahkan kita tidak merasakan capek saat kita perjalanan turun, tau-tau kita sudah berada di pintu masuk puncak.
Sebelum kita pulang, kita menyempatkan membeli buah tangan untuk keluarga kita di rumah. Oleh-oleh yang banyak dibawa wisatawan yang berkunjung ke puncak B29 yaitu bawang merah, di sana harga bawang merah lebih murah daripada di pasar karena kita membelinya langsung dari perkebunannya. Merasa cukup dengan oleh-olehnya, kita bergegas untuk pulang. Di perjalanan kita tak henti-hentinya membicarakan keindahan puncak B29. Sungguh sangat menakjubkan pemandangan yang disuguhkan di ketinggian 2900 meter di atas permukaan laut (mdpl) di atas Puncak B29. Suatu saat pasti saya akan berkunjung kembalike puncak B29 dengan membawa teman saya yang belum pernah ke sana. Puncak B29, mantaaap !!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H