Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kopi Jessika untuk Pak Sekdes

8 November 2017   05:27 Diperbarui: 8 November 2017   05:55 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pak Sekdes yang ditanya mencoba untuk menjawab, tapi lehernya terasa tercekik. Yang keluar hanya suara seperti orang bengek saja.

"Ya syukurlah kalau baik-baik saja," dengan perasaan puas karena kopi Jessika tersebut  efeknya mulai terlihat. Pak Kepala Desa pun mulai meminum kopi di gelas lain yang masih utuh. Tiba-tiba Pak Kepala Desa merasakan lehernya panas dan gatal. Dia mencoba untuk meanggil si penasihat, namun suaranya tidak keluar.

Suasana coffe morning menjadi gempar karena Kepala Desa dan Sekretaris Desa tidak lagi bisa berbicara. Sementara si penasihat wajahnya pucat pasi, saat menyadari kesalahannya memberikan kopi jessika yang setengahnya lagi kepada Kepala Desa tanpa disadarinya.

Sejah saat itu suasana desa menjadi lebih tenang dan damai serta tidak ada kegaduhan, karena Kepala Desa dan Sekdesnya tidak lagi salah bicara.

Pesan moralnya, jangan minum kopi jessika. Gitu saja. :D

#FiksiKampung #TrikDanIntrik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun