Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bincang Santai dengan Polisi Mantan Ajudan Pak SBY

25 Mei 2016   13:28 Diperbarui: 25 Mei 2016   14:42 1545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AKBP Aris Haryanto, S.Ik., M.Hum. (Dok.Pri)

Saat Pak SBY ditunjuk sebagai Menteri Polsoskam di Kabinet Megawati, Pak Aris ditunjuk menjadi ajudan yang mendampingi Pak SBY ke berbagai kegiatan, termasuk juga menempuh studi S3-nya di IPB. Menurut Pak Aris, Pak SBY orang yang cerdas dalam membuat perencanaan dan memetakan perpolitikan Indonesia saat itu.

Saat menjadi menteri, Pak SBY memang visioner dengan rencana mendirikan partai politik sendiri, berbekal dari pengetahuannya dalam memetakan dunia perpolitikan di Indonesia. Tak heran Partai Demokrat yang didirikan Pak SBY, menghantarkannya untuk menjadi presiden pilihan rakyat berikutnya, menggantikan Ibu Megawati. Menurut Pak Aris, Pak SBY juga orang yang punya kemampuan baik dalam memetakan dan menyelesaikan konflik.

BKO ke Aceh

Salah satu wilayah konflik yang menurut Pak Aris cukup berat adalah Aceh. Seperti yang diceritakan di atas, cukup sulit memisahkan antara masyarakat dan pasukan GAM. Apalagi setelah perjanjian damai Helsinki ditandatangani dan adanya kesepakatan gencatan senjata. Pasukan GAM yang tadinya menempati pegunungan, punya kesempatan untuk turun gunung. Akibatnya banyak daerah hijau (aman) yang berubah menjadi daerah kuning bahkan hitam (bahaya).

Sangat sering aparat TNI dan Polri yang ditembak pasukan GAM di jalan. Itu mengapa, penugasan di daerah Aceh merupakan yang cukup berat. Kejadian yang tidak mudah dilupkan oleh Pak Aris adalah, saat sebuah truk pengangkut pasukan yang bergerak dengan kecepatan tinggi,  tiba-tiba diserang dan terbalik di suatu wilayah dan 3 korban tewas di TKP.

Dikirim lah pasukan untuk mengevakuasinya. Celakanya, pasukan evakuasi ini juga mendapatkan serangan yang berakibat gugurnya 2 anggota lainnya. Dalam satu hari, 5 anggota pasukan gugur dan membuat Pak Aris dan satuannya yang di-BKO-kan ke Aceh sangat terpukul.

Namun ada juga peristiwa yang sangat membanggakan bagi Pak Aris dan teman-temannya, saat berhasil menemukan gudang senjata GAM di sebuah meunasah di Manyang Kandang, Kecamatan Muara Dua, Aceh Utara. Kisahnya saat itu menjelang perayaan kemerdekaan RI. Hampir semua desa mengibarkan bendera merah putih. Menurut Pak Aris, masyarakat Aceh memang serba salah, karena mereka terjepit antara konflik GAM dan Pemerintah RI. Sehingga, mereka yang mengibarkan bendera merah putih akan dianggap pro pemerintah, sedangkan yang takut dengan GAM, memilih untuk menghindar saja.

Pak Aris yang tergabung dalam Brimob, akhirnya memutuskan untuk patroli menyusuri area pedesaan. Ada yang aneh saat melalui sebuah desa. Suasanya tampak sepi dan tidak ada aktifitas apapun. Pasukan Pak Aris akhirnya memutuskan untuk beristirahat di sebuah masjid dengan kondisi tetap waspada.

Beberapa anggota ada yang mengambil kelapa dan meminum airnya. Saat membuang sampak kelapa, seorang anggota menemukan kertas dan tulisan bungkus GLM -- pelontar granat. Akhirnya diputuskan untuk memeriksa di sekitar masjid. Saat membuka tutup bagian plafon di bagian bawah kubah, ternyata ditemukan seragam lapangan tentara dan sepatunya, 400-an butir peluru dan 60 lebih GLM. Hal ini menjadi temuan besar saat itu. Selain itu, ditemukannya juga berbagai dokumen termasuk surat-surat nikah yang dibuat oleh GAM.

Rupanya daerah tersebut merupakan basis pemerintahannya GAM sekaligus sebagai gudang senjata. Akhirnya atas prestasi tersebut, Pak Aris dan pasukannya mendapatkan pemotongan waktu BKO dan kembali pulang ke Jakarta. Peristiwa penemuan gudang senjata GAM tersebut menjadi berita heboh karena diduga adanya keterlibatan angkatan lain yang memasok amunis tersebut ke GAM.

Pelatihan-Pelatihan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun