Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bukan 'Janda Merana' yang Membuat Saya Kembali ke Heerlijk Gelato

13 Oktober 2015   17:05 Diperbarui: 13 Oktober 2015   18:10 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Acara Grebek KPK pada minggu (4/10/2015) kali ini benar-benar istimewa. Betapa tidak, menu masakan, tempat dan suasananya membuat saya jatuh cinta. bertempat di bekas museum Empu Tantular yang saat ini menjadi Perpustakaan Bank Indonesia, kami mengunjungi sebuah kafe bernama Heerlijk Gelato. Heerlijk sendiri dari bahasa belanda yang berarti lezat. Mungkin setingkat 'oishi' dalam bahasa Jepang. Kafe yang mengusung konsep vintage ini rasanya memang begitu pas dengan arsitektur gedung dan interior yang digunakan. Sehingga suasana kebatinan saya, seperti berada di jaman kolonialisme Belanda, walaupun saya tetap jadi inlandernya.

Saat saya tiba, sudah berkumpul semua teman-teman dari Konek (Kompasianer Nekad) yang memang diundang secara khusus oleh pihak manajemen PT. Prajna Global Indonesia (PT. PGI) yang didirikan oleh Aditya Hayu Wicaksono. Dari pihak manajemen, kami ditemui dan dijamu dengan sangat baik oleh Mbak Didi Cahya selaku manager marketing. Dari Mbak Didi, kami tahu banyak sejarah pendirian Heerlijk pertama di Rumah Sakit Darmo hingga 3 cabang lainnya di Surabaya dan Banyuwangi. Namun yang menarik adalah Heerlijk Gelato yang menempati Perpustakaan Bank Indonesia ini. Ternyata usulan untuk menghidupkan gedung cagar budaya dengan berbagai kegiatan plus kafe di dalamnya berasal dari Bu Risma -- Walikota Surabaya. 

Bukan hal yang mudah untuk menempati dan merawat gedung cakar budaya seperti perpustakaan BI yang bertipe A. Bahkan sampai pada cat tembok saja menjadi begitu sensitif untuk digunakan. Oleh karena itu, manajemen Heerlijk Gelato berusaha sedemikian rupa untuk menjaga, agar cagar budaya ini bisa lestari dan tetap dapat dinikmati.

Oh ya... Letak gedung Perpustakaan BI tempat Heerlijk Gelato berada, persis di seberang jalan Tugu Suro-Boyo di depan Kebun Binatang Surabaya. Tempat yang sangat strategis, karena berada di persimpangan jalan utama dan hanya berjarak sekitar 100 meter Taman Bungkul yang sudah begitu dikenal di masyarakat sebagai ruang publik yang aman dan nyaman. Suasana yang asri, membuat gedung ini seperti oase di tengah hiruk-pikuknya Surabaya.

Nama Menu yang Bikin Ngakak

Saat pertama kali membaca menu makanan dan minuman di Heerlijk Gelato, saya benar-benar dibuat ngakak alias tertawa geli. Sebut saja menu seperti Gedang Adus atau pisang mandi yang merupakan tutunan dari Banana Split. Ada juga menu masakan yang bernama 'Sego Pitik Janda Merana' yang sebenarnya berupa nasi putih dengan sayur capcay dan ayam saus asam manis. Menu satu ini sampai-sampai dibuat sablonan kaos yang dijual sebagai merchandise yang sekaligus berfungsi sebagai kartu member untuk mendapatkan diskon apalagi Anda datang lagi dengan menggunakan kaso tersebut.

Nama-nama menu memang dibuat ala suroboyoan yang khas 'kasar' untuk tingkatan bahasa jawa. Konsep awalnya berupa nama menu internasional yang kemudian diplesetkan ke dalam bahasa jawa suroboyoan. Sebut saja menu minuman Soda Perawan yang nama aslinya Virginity, atau sajian 2 tumpuk ice cream yang bernama Gelato Wedok Jepang yang aslinya bernama Geisha. Diakui Mbak Didi, mengubah dari nama internasional ke nama lokal Surabaya bukan perkara mudah. Itu mengapa muncul menu Gelato Pecah Ndas, karena tim pemberi nama yang dipimpin oleh Mas Aditya sudah pusing memikirkan nama-nama menunya. Boleh dibilang, Heerlijk adalah kafe dengan cita rasa internasional dengan nama lokal.

Sepulang dari Heerlijk Gelato, saya mulai terpengaruh oleh beberapa menu masakan yang saya nikmati tadi. Mie Goreng Like This, ternyata menu masakan yang paling kuat cita rasanya. Masakan mie dengan bentuk yang lebih tebal dari biasanya, memiliki bumbu dan rempah-rempah yang kuat hingga terasa walaupun sudah pulang ke rumah. Itu mengapa, akhirnya saat Ibu mertua saya datang dari Jogja, saya mengajak beliau ke Heerlijk Gelato dan memesan Mie Goreng Like This yang khas. Ya, benar. Jumat (9/10/2015) kemarin, saya benar-benar kembali ke Heerlijk Gelato, untuk menikmati kembali menu makanan dan minumannya. Bukan Menu Sego Pitek Janda Merana yang membuat saya kembali, tetapi Mie Goreng Like This dan Soda Perawan lah yang memuat saya ingin mengulang sensasi rasa yang pernah ada sebelumnya.

Ibu mertua saya sudah hampir 80-tahun dan punya pengalaman luas berkaitan dengan cita rasa. Saat beliau mencicipi menu Mie Goreng Like This, beliau juga terkesima dan bilang kalau mie dan bumbunya bukan menu biasa alias luar biasa.

Demikian perjalanan saya mencicipi menu Heerlijk Cafe Gelato yang saya pikir memiliki keunggulan dari segi tempat, suasana dan yang pasti menu-menu yang sensasional dan akan membuat Anda datang lagi dan lagi. Buktikan!

*) Sumber Gambar: Dok. Pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun