Dalam sebuah kegiatan bersama, saya mendapatkan moment yang begitu luar biasa. Ternyata foto selfie, bisa menjadi jalan untuk berakrab-ria dan menjadikan orang yang tadinya tidak kenal, menjadi kenal dan yang sudah kenal menjadi lebih dekat. Itulah manfaat selfie yang saya dapatkan dengan orang-orang yang saya yakin jarang Anda temui untuk diajak selfi.
Awalnya saya melihat teman-teman psikolog sedang asyik berselfie-ria. Kemudian saya komentari, "Eh Psikolog itu ternyata suka selfie juga ya?"Â MBak Rani dan MBak Herdina yang merupakan psikolog, malah menjawab, "Banget Pak", sambil tertawa. Padahal katanya orang yang suka selfie itu bisa ditengarai memiliki gejala gangguan jiwa, tetapi ternyata, psikolog juga suka selfie tuh.
Saya, psikolog dan polwan -- menjadi akrab karena foto selfie (Dok.pri)
Bahkan, Bu AKBP Yulia Agustin -- seorang polwan di Polda Jatim, justru saya kenal setelah foto selfie ini. Selfie moment ini malah menjadikan kami teman diskusi yang asyik. Bu Yulia ini mantan Kapolres Blitar yang juga ternyata suka selfie. Itu berarti, selfie tidak melanggar hukum ya Bu. Oh ya, Bu Yulia juga membagi rahasia awet muda dan pengalamannya kepada saya. Nanti kisah beliau saya akan tuliskan secara khusus ya.Â
Saya dan AKBP Yulia Agustin -- teman diskusi yang keren (Dok.pri)
Yang tidak kalah hebohnya adalah saat menanyakan hukum selfie kepada Pak Mardi -- seorang provost polisi. Beliau bilang, hukum selfie itu justru wajib. Sayapun tertawa bersama sambil mengajak beliau selfie juga.
Jangan takut selfie. Lapor Pak Mardi ini aja kalau ada yang larang (Dok.pri)
Jangan salah, polwan sekarang cantik-cantik dan menarik. Tiga polwan ini juga suka selfie dan saat saya ajak selfie, mereka pun senang bahkan berteriak histeris... Ah lebay... Hehehe..
Senangnya foto selfie bareng polwan yang cantik-cantik (Dok.pri)
Namun walaupun selfie itu boleh bahkan wajib, yang penting jangan sampai berlebihan dan membahayakan diri sendiri dan orang lain dengan selfie di tempat yang berbahaya, kata Mbak Lisa yang bekerja di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya, yang ternyata beliau juga senang selfie.
Â
Saya dan Mbak Lisa -- Psikolog RSJ Menur (Dok.pri)