Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[FISUM] Agnes Monica Syukuran di Kompasiana

18 Juli 2012   16:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:49 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Choiron (no. 171)

Tidak mudah memang untuk mengundang teman-teman kondangan di Kompasiana ini. Namun berkat kegigihan sekretaris saya Elsa yang menyebarkan undangan, akhirnya sekitar 200 undangan tersebar ke seantero kolong dunia. Oh ya, saya perkenalkan dulu sekretaris saya yang sudah menemani saya dalam berbagai tugas penting. [caption id="attachment_194902" align="aligncenter" width="120" caption="Elsa @Kompasiana"][/caption]

Saya menarik Elsa sebagai sekretaris saat di sebuah kegiatan, dia bertanya beda antara 'Onani dan Masturbasi'. Hal ini yang membuat saya kagum dengan kepribadiannya yang berani dan tegas. Selain itu memang saya juga senang dengan wajahnya yang 'good looking'. Sampai-sampai ada seorang teman dari Surabaya yang tanya begini, "biyen bapakae sunat nang endhi yo, kok duwe anak ayu tenan..." Mendengar pertanyaannya tersebut saya hanya bisa tersenyum tanpa bisa menjawab. Andapun pasti sama, tidak bisa menjawab seperti saya.

Undangan pertemuan kali ini adalah dalam rangka merayakan prestasi Agnes Monica di rumah saya. Pasalnya, Agnes Monica telah memecahkan rekor 998 komentar di tulisan berjudul Ih Agnes Kok Jorok Sih Pak? Padahal tulisan tersebut bukan tulisan bertema agama  yang biasa menjadi ajang adu ego dan pertumpahan ludah.

Tepat pada hari yang ditentukan, udanganpun mulai datang. Tak terkecuali Pak Guru Baim Saptaman dari Gunung Kidul yang sudah sampai di rumah saya dengan mengendarai sepeda tuanya. Namun yang membuat saya cukup shock, datangnya rombongan hewan dan tanaman hias ke kediaman saya. Mulai dari harimau, kucing, tikus, punguin, burung, hingga bunga-bunga warna, datang dengan menumpang bus.

Tadinya saya pikir mereka adalah penghuni Kebun Binatang Surabaya yang lepas karena kurangnya perhatian.  Namun saat seekor kambing mengembik... mbeeek... yang terdengar di telinga saya justru berbunyi, "Saya Tegush, Mas Choiron....". Hehehe... kok bisa saya mengerti bahasa hewan ya. Apa mungkin ilmu Nabi Sulaiman sudah menitis kepada saya. Tiba-tiba seekor kucing jantan yang tampak malu-malu juga menghampiri saya. "Meow... meooooow... meoooew...". "Eh kamu pasti Mas Empuss ya... loh mana Mbak Hawa?" tanya saya sambil berbisik.... Si Empuss cuman tersenyum lebar  sambil menunjuk ke depan. Oh rupanya Mbak Hawa juga sudah datang.

"Ayo silahkan mausk semua, silahkan", uja saya kepada rombongan teman-teman Kompasianer yang tersebut. Maka masuklah rombongan hewan dan bunga ke dalam rumah saya yang tidak seberapa kecil ukurannya. Maklum cuman hanggar pesawat terbang.

Sementara, 3 orang fotografer Kompasiana khusus saya sewa untuk mengabadikan kondangan akbar ini. Om Roy, Mbak Tuty dan Mbak Aryani dengan tangkas langsung mengabadikan setiap kegiatan para Kompasianer yang telah hadir. Mbak Aryani khusus saya minta untuk mengambil foto wajah secara closeup setiap kompasianer yang hadir.

13426263741079343158
13426263741079343158

Memang dunia yang aneh. Saya pikir gambar di foto profil Kompasiana itu cuman foto asal comot dari internet.Ternyata setelah bertemu di dunia nyata, wajah mereka tidak jauh berbeda dengan foto profilenya. Hehehe.. maaf saya sudah salah sangka. Lucunya ada 2 burung garuda yang ikut serta dalam rombongan. Keduanya sama-sama bawa perisai.

13426268221895798678
13426268221895798678

Kami semua sudah duduk dan ngobrol di dalam. Sementara Om Arke yang saya beri tugas untuk menjeput bintang tamu acara tersebut sudah datang dan memberi kode ke saya.

"Baiklah saudara-saudara sekalian. Terimakasih atas kehadiran saudara-saudara sekalian dalam acara kondangan akbar Kompasiana. Syukuran ini sebenarnya berkaitan dengan pecahnya rekor jumlah komentar di lapak saya untuk untuk komentar terbanyak sepanjang masa Kompasiana. Saat ini jumlah komentar telah mencapai 998 untuk tulisan saya tentang Agnes Monica." Para hadiripun bertepuk tangan dengan kerasnya.

"Nah pada kesempatan ini, saya panggilkan Radix, Seand daaaaaan..... Agnes Monicaaaa....." Semua hadiri berdiri menyambut orang-orang yang masuk dari pintu secara bersamaan. Suasana menjadi riuh rendah, karena ternyata ketiganya memiliki pendukung fanatik. "Agneeeesssss, I love you," teriak seorang Kompasianer yang ternyata itu Mbak Ully dari Medan yang baru menikah. "Hidup Seand Munir....," teriak seorang Kompasianer yang tidak tampak dari saya beridiri. "Radix...Radix... Radix..." Teriak Kompasianer lainnya dengan antusias.

1342627400405814995
1342627400405814995

"Nah  pada kesempatan ini Agnes akan memberikan penghargaan kepada Radix dan Seand untuk memberikan 2 komentar terakhir, agar jumlah komentar bertambah menjadi 1.000"

Agnes maju kedepan sambil menggandeng Radix dan Seand. Keduanya bersiap-siap untuk memberi komentar terakhir.

"Siapa yang duluan?" tanya Seand kepada Agnes.

"Ya terserah saja saja, siapa yang mau duluan," jawab Agnes dengan senyum manisnya.

"Oh no.. Saya harus yang menjadi yang terakhir untuk ngasih komentar. Karena komentar terakhirlah yang akan diingat oleh pembaca." ujar Radix dengan gaya santainya.

"Loh ya aku juga mau yang terakhir saja," kata Seand lebih tegas lagi.

"Sudahlah, komentar kalian boleh sama-sama kok. Jadi tidak ada yang merasa di awal dan merasa menang karena memberi komentar di akhir." Kata Agnes dengan bijaknya.

"Baiklah teman-teman, kita hitung sama-sama agar Radix dan Seand bisa memberi komentar ke-1.000 dan mengakhiri prang komentar mereka tentang saya," kata Agnes lagi.

Secara bersamaan dan serempak para hadirinpun menghitung bersama, "Satu... dua...tiga...."...

Treeet...... terompet ala tahun baru dan petasan renteng menambah kemeriahan acara. Radix dan Seandpun akhirnya memberikan 2 komentar terakhir, sebagai tanda selesainya diskusi di lapak saya. Mereka berdua turut menemani Agnes Monica yang kali ini tampil dengan sangat sopan.

--- the end ---

Catatan:  Mohon ijin dan mohon maaf kepada teman-temahn kompasianer yang foto profile dan namanya masuk dalam cerita fiksi ini.

Karya Kompasianer lain bisa diklik di sini

Silahkan bergabung di FBFiksiana Community

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun