Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bila Pacar Meninggalkan Anda di Jalan

9 Februari 2012   04:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:53 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Courtesy of http://transitionsmft.org

Sebuah sepeda motor yang dikendarai oleh sepasang kekasih tiba-tiba berhenti di sebuah jalan yang sepi. Seorang gadis yang dibonceng oleh si pemuda, turun dari sepeda motor dan berdiri mematung di pinggir jalan. Wajahnya menampakkan kemarahan. Si pemuda mencoba untuk mengajaknya berbicara, namun si gadis menanggapinya dengan acuh. Berikutnya si pemuda mencoba memagang tangan si gadis.  Rupanya dia meminta si gadis untuk naik kembali ke sepeda motonya. Namun tangan si gadis menepisnya dan berkata-kata dengan nada penuh kemarahan. Cukup lama si pemuda mencoba bernegosiasi dan memecahkan permasalahan yang entah apa. Tiba-tiba si gadis beranjak melangkah meninggalkan si pemuda sambil masih mengenakan helmnya. Akhirnya dengan sepeda motornya, si pemuda mencoba mengikuti si gadis yang berjalan cepat menyusuri jalanan.

Cerita di atas bukan potongan adegan dari sebuah sinetron. Itu adalah peristiwa yang sering saya saksikan di jalan. Sepasang kekasih kadang-kala berseteru tentang banyak hal. Mulai dari cemburu, sikap posesif, dan kasus unik lainnya khas romantika anak muda lainnya. Saya juga tidak tahu apakah masalahnya muncul sebelum mereka berboncengan, kemudian mereka memutuskan untuk membahas permasalahan sambil berkendaraan. Atau bisa saja masalahnya muncul saat mereka sedang di jalan. Bisa karena si pemuda melirik gadis lain di jalan. Bisa juga karena ada sebuah obrolan yang membuat salah satu dari mereka tidak enak hati. Kasus pemecahan masalah di jalan oleh pasangan, tidak didominasi oleh pasangan muda saja. Beberapa kali juga saya melihat pasangan berumur tanpa bersitegang dengan gambaran hampir sama dengan cerita di atas. Apakah mereka suami istri, atau bisa juga antara PIL dengan WIL-nya. Mengapa mereka membahasa dan memecahkan masalah di jalan? Bisa saja karena mereka tidak punya tempat yang nyaman untuk berdialog, atau memang dengan berkendaraan berputar-putar kota, akan lebih rileks untuk membahasnya. Yang pasti, jalananan dan berkendara menjadi alternatif tempat dan waktu untuk memecahkan masalah oleh cukup banyak pasangan. Konflik di jalan pada pasangan, seringkali berakhir tidak menyenangkan. Bila si pria tipe keras, pemarah dan tidak punya hati, maka si wanita bisa saja di suruh turun dan di tinggal begitu saja di jalan. Demikian juga sebaliknya, si wanita bisa saja meminta turun dari kendaraan dan menghentikan kendaraan umum seperti taksi dan angkutan untuk menghindari si pria. [caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Courtesy of http://transitionsmft.org"][/caption] Pada cerita di awal tadi, tampaknya si wanita yang begitu marah, sedangkan si pria muda mencoba memberi pengertian dan merayu si gadis agar tidak marah dan kembali untuk mau diboncengnya. Si pria juga tidak ingin meninggalkan si gadis begitu saja, sehingga dia dengan setia mengikuti si gadis yang berjalan cepat. Itulah uniknya konflik dalam pasangan muda. Antara benci dan rindu berubah secara fluktuasi. Semua bisa menjadi masalah, namun masalah bisa juga menjadi bumbu cinta. Bila pacar atau kekasih meninggalkan Anda di jalan, apa yang akan Anda lakukan? Ya, bisa saja Anda ngotot untuk memintanya tenang dan kembali ke Anda. Atau Anda memiliki keputusan lain. Namun pesan saya, bila Anda punya masalah yang ingin diselesaikan dengan pasangan Anda, ada baiknya untuk tidak membahasnya di jalan, apalagi sambil menaiki kendaraan bermotor. Cari tempat yang lebih tenang, sejuk, dan indah. Karena tempat juga  bisa mempengaruhi suasana hati dalam pemecahan masalah Anda dengan pasangan.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun