[caption id="attachment_132539" align="aligncenter" width="640" caption="Diambil dari abudira.wordpress.com"][/caption] Perkembangan industri kreatif di Indonesia saat ini memang berkembang pesat. Tak terkecuali industri kreatif yang menyentuh bidang garmen dengan bentuk distronya. Kalau jaman saya kecil dulu, kaos oblong itu gambarnya tokoh-tokoh kartun dan artis dari luar negeri, namun saat ini kaos oblong sudah berkembang yang Indonesia banget. Saya masih ingat kaos oblong saya dulu bergambar New Kids on The Block (NKTOB), Arnoldz The Terminator, Silver Stallone Si Rambo dan Rocky,  dan banyak lainnya. Sedangkan kaos anak-anak sekarang bergambar Spiderman, Dora The Explorer, Upin dan Ipin, dan teman-teman tokoh anak-anak lainnya. [caption id="" align="alignright" width="104" caption="diambil dari pakethotel.com"][/caption] Namun anak-anak saya memang agak beda. Mereka tidak terlalu suka dengan kaos bergambar ala anak-anak lainnya. Mereka lebih suka kaos polos dengan kombinasi warna atau kaos dengan tulisan lucu lainnya. Oleh karena itu, mereka senang sekali saat Omnya yang pulang dari Jogja membelikan mereka kaos khas Jogja yang sekarang dikenal dengan trademark Dagadu. Ya, kalau di Jogja ada pabrik kaos yang bernama Dagadu yang memproduksi kaos dengan berbagai gambar atau sablonan unik. Temanya tidak lepas dari yang bersifat lucu-lucuan dari berbagai plesetan, berbagai pesan moral dans embiyan yang dikemas dalam kartun lucu.  Saking larisnya kaos ini di Jogja, banyak sekali pedagang asongan yang menjajakan kaos Dagadu di kereta Api yang melewati Joga, hingga terminal bis dan di jalanan. [caption id="" align="alignright" width="300" caption="diambil dari duniadistro.multiply.com"][/caption] Joger, Made in Bali (baca: si Made dari Bali) Sedangkan di Bali, pasaran kaos kreatif dikuasai oleh Joger yang memang menjadi pionir produsen kaos kreatif di Indonesia. Berbasis di Bali, Joseph Theodorus Wulianadi mendirikan Joger dengan mendeklarasikan diri sebagai Pabrik Kata-kata. Berbagai ribuan kata atau kalimat plesetan ala "Kelirumolog Jaya Suprana" ditempelkan pada kaos ada Joger ini. Jangan heran jika Anda menggunakan kaos Joger, kemudian orang-orang disekitar yang membaca tulisan kaos Anda, akan tertwa berguling-guling sambil memegang perutnya. (Ah lebay). Ya pokoknya, Joger ini adalah kaos kreatif pertama yang saya ketahui di Indonesia. [caption id="" align="alignleft" width="280" caption="diambil dari chuonk.wordpress.com/"]
Selain kaos yang bergambar dan bertuliskan hal-hal yang unik dan lucu, CakCuk Surabaya juga ternyata mencetak tema-tema desain mereka pada cangkir, stiker dan tas kecil. Jadi 1 desain gambar untuk semua produk. Namun cukup sulit juga memilihkan tema yang tepat untuk anak-anak, terutama anak perempuan. Karena sebagai orang tua, jangan sampai saya salah memilihkan tema yang masih bersifat Humor Tabu seperti tema Dollywood dan pisual ala jancuker lainnya. (Hehehe.. saya sendiri pernah menulis tentang Manfaat Memaki (bukan Kamus Makian))  Ya, mudah-mudahan CakCuk kedepan semakin kreatif dengan membuat desian tema sesuai dengan peruntukkan usia. Setelah memilih dan memilah, akhirnya saya merekomendasikan kaos bertema Kebun Binatang Surabaya untuk dipakai Dita, dan kaos bergambar Stasiun Semut untuk dipakai Audi. Tak lupa, Dita juga membeli sebuah stiker seukuran kartu dengan gambar yang sama dengan kaos yang dipilihnya. Saya menilai, kaos CakCuk ini bukan hanya bagus secara tema desain yang menarik perhatian anak-anak saya, tetapi juga bahan kaos yang digunakan cukup cukup bagus. Sebanding lah dengan harganya yang berkisar antara 45 hingga 65 ribu tergantung dari ukuran kaosnya. Kaos dengan bahan yang bagus biasanya tidka mudah melar walaupun dipakai dan dicuci berkali-kali. [caption id="attachment_129024" align="aligncenter" width="600" caption="Dita berhasil mendapatkan pilihannya (dok. Pribadi)"][/caption]
Akhirnya, kami pulang dengan riang gembira sambil membawa oleh-oleh kaos CakCuk untuk Dita dan Audi. Lah untuk Bapaknya mana? :D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H