Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mbak Kunthi Jadi Pramugari

22 Juli 2011   02:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:29 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejadian tadi malam merupakan peristiwa yang tidak bisa saya lupakan. Betapa tidak, saat saya sedang asik membaca postingan teman-teman kompasianer di laptop jadul saya, dan bersiap hendak menulis artikel  tentang persiapan bulan Ramadhan, mak bedunduk (jawa: tiba-tiba) seorang wanita hadir di depan saya dan duduk persis di sebelah laptop. Huaa...... teriak saya terkejut. Ternyata wanita itu adalah Mbak Kunthi yang kemarin siang sudah saya wawancarai (Baca: Wawancara Khusus dengan Mbak Kunthi). Rupanya malam jumat ini dia sedang kesepian karena tidak ada yang ngapeli. Sekedar informasi, kebiasaan hantu-hantu muda berpacaran pada malam Jumat. Karena malam minggu mereka gunakan untuk menggoda anak manusia yang sedang pacaran. Dia tersenyum manis lebih dari biasanya saat saya wawancarai kemarin. "Hallo Pak Choy, apakabar?" sapanya dengan senyum tersungging. "Ba..ba... baik-baik saja Mbak Kunthi," jawab saya dengan gaya Azis gagap karena masih shock. "Kenapa kamu ke...ke..kesini? Terus mengapa kok Mbak Kunthi pakai seragam pramugari segala sih?" tanya saya kemudian. "Hiihihihihi.... saya ada perlu sama Pak Choy, ini seragam saya pesan khusus untuk saya.... Hihihihihi..." jawabnya sambil tertawa ala hantu. "Sssstt.. jangan keras-keras tertawanya, nanti istri dan anak saya terbangun mendengar tertawamu." ujar saya sambil menempelkan jari telunjuk di mulut. "Hihihiiiiiii tenang Pak Choy... ketawa saya ini sudah ada peredamnya. Hanya Pak Choy saja yang bisa mendengarnya..... hihihiiiiiiii." jawabnya. "Huh syukurlah.. saya takut istri saya tahu, nanti dikira saya selingkuh lagi. Lah wong istri saya aja sudah cemburu saya main-main di Kompasiana, apalagi kalau sampai kedatangan hantu cantik keren ala pramugari begini." ujar saya sambil dengan suara lirih. [caption id="" align="alignright" width="270" caption="Courtesy of http://unicdanlucu.blogspot.com"][/caption] Kemudian Mbak Kunthipun memulai ceritanya. Menurutnya dia sedang sedih. Pacar yang dia tunggu-tunggu untuk apel malam jumat tidak juga datang. Padahal dia sudah berdandan ala pramugari karena terinspirasi cerita saya  tentang pramugari yang mendapatkan jodoh pria tampan dan kaya raya dari Kompasiana. Rupanya pacar Mbak Kunthi ini seorang direktur perusahaan eksportir buah mangga ke arab. Menurutnya, pacaranya sering ingkar janji dan emosional. Dia minta tips bagaimana cara memberikan saran dan kritik terbaik, agar pacaranya bisa berubah. "Wah memang tidak mudah Mbak Kunthi, menkritik dan memberi saran itu memang ada seninya." ujar saya kemudian setelah Mbak Kunthi menceritakan masalahnya. "Lalu, gimana dong Pak Choy?" Tanyanya dengan wajah penuh harap. Akhirnya saya bersedia berbagi tips bagaimana memberikan kritik dan saran kepada Mbak Kunthi, yang saya tuliskan sebagai berikut:

  1. Untuk memberikan saran dan kritik pada seseorang, langkah pertama adalah kenali terlebih dahulu watak orang tersebut. Jika orang tersebut tipe terbuka (opend mind), maka biasanya akan mudah menerima saran dan kritik kita tanpa merasa sakit hati atau apalagi balik menyerang kita. Namun jika orang tersebut tipe keras kepala dan merasa dirinya superior, biasanya kritik dan saran akan dianggap sebagai ancaman bagi eksistensinya, sehingga akan bersikap difensif bahkan ofensif. Orang tipe ini memiliki ego yang tinggi. Penyebabnya bisa karena dia merasa lebih tinggi dari orang lain karena keturunan bangsawan atau keturunan orang yang hebat atau tokoh masyarakat.
  2. Untuk menghadapi orang tipe pertama cukup mudah. Kemas kritik dan saran dengan kalimat yang logis dan persuasif, InsyaAllah dia akan menerimanya sebagai cermin untuk melakukan kreksi diri. Orang tipe pertama ini bahkan menganggap saran dan kritik sebagai bentuk perhatian dan rasa cinta dari si pengiritiknya. Sehingga dia tidak segan-segan untuk mengucapkan terimakasih pada si pengeritik.
  3. Sedangkan untuk menghadapi tipe kedua, kita harus mengemasnya dengan cara yang lebih hati-hati lagi. Orang dengan ego tinggi alias superior, biasanya sulit untuk mendengarkan orang lain, karena semua lebih terfokus pada dirinya sendiri. Orang tipe ini lupa bahwa Tuhan menciptakan mata dan telinga yang jumlahnya lebih banyak dari jumlah mulut, agar manusia itu lebih banyak mendengar dan membaca, daripada berbicara. Jadi, untuk meruntuhkan egonya, sadarkan terlebih dahulu bahwa setiap manusia itu sama di hadapan Tuhan, tanpa memandang gelar pendidikan, jabatan dan ras, warna kulit keturunannya. Tuhan memandangnya hanya dari takwanya saja.
  4. Jika egonya bisa ditekan, maka kritik dan saran kita akan lebih mudah masuk untuk dia pikirkan. Bisa cepat dan bisa juga lambat, tergantung dari pemilihan kalimat saran yang kita berikan. Namun jika egonya tidak juga bisa ditekan, maka sadarilah, orang ego tinggi atau superior membutuhkan makanan ego berupa pujian. Berikan sedikit pujian misal betapahebatnya dia sesuai dengan apa yang dia banggakan. Kemudian baru kita beri saran.  Fungsi pujian tadi  untuk membuka RAS (Reticular Activating System) atau sistem pengaturan pikirannya, kita harus membuatnya nyaman dan terbuka, serta merasa tidak diserang. Disinilan seninya berkomunikasi dengan berbagai jenis manusia.
  5. Sedangkan teknik menyampaikan kritik pada orang dengan ego tinggi tidak boleh to the point, misal: "Saya kira Anda salah mengutip dan menterjemahkan!", "Tulisan Anda tidak valid karena salah memasukkan foto." Seharusnya kalimat tersebut diubah menjadi kalimat pertanyaan dan permohonan sebagai berikut: "Maaf, mohon penjelasannya karena saya belum bisa memahami perbedaan ini dan itu", atau "Maaf Bapak, sepengetahuan saya, foto yang bapak gunakan itu berbeda dengan keterangannya.".
  6. Memberikan kritik dan saran juga butuh kesabaran dan kehalusan budi seperti yang Allah sampaikan kepada Nabi Muhammad dalam berdakwah. "Maka disebabkan rahmat dari Allah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauh kan dari sekelilingmu....." di  Ali ’Imran: 159. Nasihat atau saran itu bekerjanya seperti obat. Seringkali membutuhkan waktu untuk diserap. Ada obat yang 12 jam baru tampak khasiatnya. Seringkali orang yang dikritik dan diberi saran itu butuh untuk berfikir dan memaknai saran yang dia terima. Dalam dirinya seringkali terjadi pergolakan pemikiran dan perasaan. Jika pikiran baiknya yang menang, maka dia akan menerimanya, namun tidak mustahil pikiran buruknya yang menang, maka dia akan mencampakkan nasihat tersebut di kernajang sampah, dan kemudian semakin marah. Hanya racun yang bekerja sangat cepat. Namun obat memang harus bekerja penuh kesabaran, agar tidak merusak.
  7. Saran juga bisa bermakna VIRUS alias virus pemikiran. Lebih baik lagi jika sebuah saran tidak disampaikan secara langsung, tetapi melalui hikmah cerita orang lain. Virus pemikiran ini akan menyerang dan mengubah secara berlahan tanpa bisa dicegah. Biasanya metode hypnosis Ericksonian bisa cukup membantu memasukkan virus ini tanpa disadari oleh orang yang menjadi target, karena komunikasi langsung pada alam bawah sadar seperti pada film Inceptions.

"Lalu bagaimana jika pacar saya tersebut tidak juga bisa saya nasehati untuk memperbaiki diri?" tanya Mbak Kunthi penuh semangat. "Ya selama dia masih berupa manusia dan jin, pasti menerima kebaikan dari orang lain. Kecuali kalau dia sudah berubah menjadi Iblis laknatullah, pasti dia akan tetap sombong sampai hari kiamat nanti." jawab saya sambil mengelus-elus jenggot saya yang cuman tumbuh 4-5 helai saja. "Terimakasih atas wejangannya Pak Choy. Nanti saya kabari lagi hasilnya." ujar Mbak Kunthi dengan penuh semangat. Oke deh," jawab saya dengan sedikit lebay. Sebelum berpisah saya sempat memberinya LINK untuk dia belajar lebih baik lagi cara berkomunikasi yang berjudul Belajar Lebih Baik Cara Berkomunikasi yang  Baik Yuk. "Assalamualaikum...." kata Mbak Kunthi sambil menghilang terbang masuk ke modem SMART-EVDO saya. "Waalaikumsalam..." Jawab saya, sambil berfikir heran. Loh kok hantu bisa mengucapkan salam? Dasar hantu gaul. Begitu kira-kira kisah fiksi malam Jumat ini. :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun