Mohon tunggu...
Choiron
Choiron Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup seperti pohon. Menyerap sari makanan dan air dari mana saja, dan pada saatnya harus berbuah.

Hanya sebuah botol kosong...

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Nazaruddin Bukan Anggota 'Mission Impossible'

13 Juli 2011   20:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:42 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah Anda melihat tayangan Film Mission Impossible atau film lain yang berhubungan dengan dunia mata-mata atau spy? Nah pasti biasanya dalam film-film tersebut ada misi yang harus diselesaikan oleh team. Misi mereka bisa hanya sekedar infiltrasi, penggalian informasi, sabotase, hingga menghancurkan target baik orang maupun fisik. [caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="James Bond (http://www.gamexeon.com/)"][/caption] Setiap awal misi, 'Big Bos' yang tidak tampak dan hanya berupa rekaman kaset yang akan terbakar setelah diputarkan, akan memberikan 'briefing' misi apa yang harus mereka lakukan beserta profil target. Pada akhir penjelasan, Big Bos akar berkata:

"Baiklah, pada misi ini, jika Anda tertangkap atau diketahui oleh pihak lawan, maka kami akan menyangkal bahwa Anda adalah anggota kami. Demikian juga, Anda harus memberikan penyangkalan!"

Ya, kira-kira kalimatnya mirip-mirip di ataslah, di mana seorang agen rahasia yang menjalankan misi akan dianggap telah mati saat mereka berangkat mengerjakan misi mereka. Jika mereka berhasil tidak akan dipanggil pahlwan, dan jika gagalpun tidak akan ada yang tahu dan perduli mereka mati atau hidup. Dalam berbagai film kungfu maupun ninja, saat seorang jagoan ditawan,  mereka biasanya akan melakukan bunuh diri entah dengan cara meledakkan diri atau dengan menggit kapsul sianida yang akan membuat berdarmawisata ke alam akhirat tanpa bisa kembali lagi. Bahkan lebih kejam lagi, seorang teman yang ditawan oleh pihak musuh, teman satu tim yang lainnya bisa saja membunuhnya dari jarak jauh, agar rahasia tim mereka bisa tetap terjaga. Jangan sampai anggota tim yang tertangkap tersebut membocorkan rahasia saat diintrogasi atau disiksa oleh pihak lawan. Ah Nazaruddin Lagi Bagaimana dengan Nazaruddin? Ah dia lagi. Walau saya bosan mendengar namanya disebut oleh berbagai media 3x dalam sehari selama 1 bulan ini, namun saya merasa dia cukup banyak menjadi inspirasi menulis dan mendatangkan rejeki bagi berbagai media massa. Sayangnay tidak banyak pengusaha yang jeli untuk membuat berbagai souvenir seperti balon, kaos, topi, sepatu bahkan sempak bergambar Nazarudin ini. Entahlah... perlu kejernihan hati untuk membuatnya menjadi bahan souvenir. Nah saya memastikan bahwa Nazaruddin ini bukanlah anggota ala agen rahasia. Sebuah operasi intelejen pasti tidak akan dikerjakan sendiri. Demikian juga Nazaruddin dalam mengemban misi diduga mengumpulkan dana untuk keperluan membesarkan partai, pasti dia hanya operator lapangan yang mendukung operasi pencapaian tujuan. Sayangnya saat dia tertangkap (walau bukan tertangkap tangan karena dicokot oleh anak buahnya sendiri), Nazaruddin malah berkoar-koar dan membuka semua rahasia operasi timnya tersebut. Tentu saja ada beberapa anggota tim yang harus tiarap bahkan menghilangkan jejak agar tidak menjadi target serangan musuh. Anas Urbaningrum sebagai pimpinan Tim sangat cerdas untuk tiarap sehingga terpaksa yang bertarung menghadapi musuh adalah pak SBY. Kasihan juga, beliau merekrut anggota tim yang kurang militan ala Bang Ruhut si raja togel eh raja minyak ya. Kalau dalam dunia per-agen rahasian-an, Nazaruddin ini sudah masuk katagori kontra intelegen dimana teman sendiri berbalik menjadi musuh. Entah pihak musuh yang mana yang merekrut Nazaruddin untuk menghancurkan Timnya yang lama dengan berbagai BBM dari negera yang tidak jelas. Oleh karena itu, jika Nazaruddin anggota militan, pasti dia sudah menelan kapsul sianidanya agar rahasia yang dia ketahui tidak jatuh ke pihak lawan. Namun setelah dijepit berbagai kasus dan merasa tidak mampu menanggung beban hidup sendiri, akhirnya Nazarudin memilih untuk menyerang balik Timnya. Saya yakin, sebuah tim pemburu dan anjing pelacak telah dikirim untuk menghilangkan jejak Nazaruddin. Agar nyanyian sumbangnya tidak mengganggu dunia persilatan. Halah... jam 4 pagi gini kok nulisnya mulai ngelantur toh... Weslah... tak turu ae.... ngomonginnya besok saja lah....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun