Sebelumnya, perkenalkan nama saya Achmad Choiron. Saya seorang dosen IT di sebuah perguruan tinggi di  Surabaya. Sebagai seorang dosen yang berusaha 'turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa' dengan aktivitas pendidikan dan pengajaran, penelitian dan tentu saja berupa pengabdian pada masyarakat. Saat ini, akses internet memang sudah jauh lebih cepat, mudah dan murah daripada saat saya mulai sebagai dosen pada tahun 1997. Saat itu, kampus belum tersedia akses internet secara luas dan hanya mengandalkan modem Robotic yang dihubungkan ke saluran telpon kantor untuk untuk mengakses internet secara instant. Itupun tarifnya sekitar 10 ribu rupiah per jam, dengan kecepatan tidak lebih dari 2KBps. Bisa dibayangkan betapa harus sabarnya orang yang membuka website apalagi mengunduh file pada saat itu. Namun sekarang, internet kampus sudah menggunakan dedicated line dari Indosat dengan kecepatan di atas 10 Mbps. Sudah lebih dari cukup untuk browsing dan mencari bahan ajar dan penelitian. Kebutuhan internet di kampus memang sudah tercukupi, namun secara personal tetap saja saya dan keluarga membutuhkan koneksi internet yang bersifat mobile, baik untuk di rumah maupun di luar rumah lainnya. Bila saya boleh berandai-andai dan memimpikan koneksi internet yang cepat apalagi sampai gratis, maka saya akan rencanakan berbagai kegiatan sebagai berikut:
- Family and Friend Saat ini kebutuhan internet di rumah cukup besar. Dengan 2 orang anak yang dalam usia sekolah, internet tidak dapat dilepaskan dari berbagai kegiatan pendidikan. Anak yang bungsu masih kelas 6 SD, biasanya mencari bahan untuk tugas-tugas sekolah dengan memanfaatkan internet. Sedangkan yang sulung, saat ini siswa SMK kelas 1 yang punya senang belajar animasi dan multimedia. Dia biasanya mencari bahan berupa video tutorial untuk membuat objek 3D dengan menggunakan software Blender. Tentu saja akses yang saya sediakan dengan sistem kuota, tidak cukup untuk mengunduh video tutorial yang berukuran besar. Andai saya mendapatkan akses internet gratis dari Indosat selama setahun, pasti kegiatan belajar anak-anak saya akan jauh lebih hebat lagi. [caption id="attachment_360879" align="aligncenter" width="500" caption="Hasil belajar putra saya (dari fesbuk @Audi)"][/caption] Ada banyak video tutorial legal dan gratis yang ingin anak saya dapatkan untuk menunjang minatnya belajar animasi dan multimedia. Cita-citanya memang ingin menjadi animator terkemuka dan membuat studio animasi sendiri suatu saat nanti. Andai Indosat memberikan paket Internet gratisnya, pasti akan ada banyak manfaatnya.
- Enviroment Saat ini komputer atau notebook harganya cukup terjangkau, namun tidak semua orang pemilik kompoter berlangganan internet. Demikian juga dengan tetangga di mana saya tinggal. Walau memiliki komputer,namun saat anak-anak mereka membutuhkan internet, mereka harus ke warnet di luar desa yang jarak 1 kilo meter dari rumah. Andai saya mendapatkan paket akses internet gratis dari Indosat selama setahun, saya akan pasang AP atau Access Point dan membuat Hotspot Area, agar para tetangga bisa memanfaatkannya juga. Sistem aksesnya bersifat terbatas (bukan DHCP), tetapi menggunakan WPA dan Mac Address yang harus didaftarkan terlebih dahulu, agar internet dipakai secara efektif dan bertanggungjawab. Saya juga akan bagikan cara berinternet yang sehat, efektif dan efisien dengan teknik googling yang memanfaatkan kata kunci pencarian yang benar. Selain itu, kampanye internet sehat juga perlu dilakukan, agar internet dapat dimanfaatkan dengan baik dan benar dengan tidak mengakses situs berbahaya dan berisi pornografi, serta etika dalam ber-social media.
- Sosial Salahsatu kegiatan sebagai seorang dosen, adalah melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat. Kegiatan-kegiatang yang saya lakukan bisa berupa pembuatan website untuk sekolah-sekolah, hingga memberikan pelatihan bagaimana memanfaatkan internet untuk guru-guru. Ada banyak guru, terutama para guru senior yang masih gagap teknologi. Biasanya saya memberikan pelatihan berupa pembuatan bahan ajar berbasis multimedia, googling dan pembuatan blog. Kendala utama pelatihan-pelatihan tersebut biasanya ada pada terbatasnya koneksi internet. Pernah suatu hari diadakan pelatihan untuk pembuatan blog di SLBN Gedangan  (Berita di sini) dengan peserta para guru dan kepala sekolah. Setiap peserta sudah membawa notebook dan modemnya masing-masing. Bahkan beberapa guru rela membeli modem dan kartu baru, khusus untuk mengikuti pelatihan ini. Akibatnya,waktu terbuang untuk setting modem yang baru mereka beli. Belum lagi ternyata kecepatan koneksi yang berbeda-beda setiap perserta, membuat jadwal pelatihan menjadi molor karena tempo pelatihan harus disesuaikan dengan kecepatan akses masing-masing peserta. Andai ada koneksi internet gratis dan cepat, tentu saya bisa membuat Hot Spot Area di tempat pelatihan, sehingga peserta pelatihan bisa menggunakan akses internet bersama-sama, tanpa perlu modem di masing-masing komputer.waktu terbuang untuk setting modem yang baru mereka beli. Setiap semester, kegiatan pelatihan ini terus dilaksanakan untuk membantu banyak guru-guru lain yang perlu belajar bagaimana memanfaatkan internet untuk pengembangan diri dan belajar-mengajar. [caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Pelatihan Internet di SLBN Gedangan (Dok.Pri)"]
Pelatihan Internet di SLBN Gedangan (Dok.Pri)
Jadi, bila ada pertanyaan "internet cepat dan gratis untuk apa?" Saya bilang, ada banyak hal positif yang dapat dilakukan dengan internet yang cepat dan gratis. Internet dapat memperluas akses pengetahuan untuk pendidikan dan pelatihan. Internet cepat dan gratis juga dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemasaran usaha kecil dan menengah dengan internet marketing. Â Itu semua harapan dan impian saya untuk turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Semoga Indosat dapat membantu memenuhi harapan saya tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H