ABSTRAK
Kurikulum Merdeka Belajar merupakan salah satu upaya pendidikan yang bertujuan untuk mendorong siswa menjadi pembelajar yang lebih aktif, kreatif, dan mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh Kurikulum Merdeka Belajar terhadap sikap positif siswa terhadap pembelajaran. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang efektivitas Kurikulum Merdeka Belajar dalam menciptakan sikap positif siswa terhadap pembelajaran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Kurikulum Merdeka Belajar memiliki pengaruh positif terhadap sikap siswa terhadap pembelajaran. Kebebasan dalam memilih materi pembelajaran, metode pembelajaran, serta mengembangkan minat dan bakat mereka memiliki dampak yang signifikan dalam menciptakan sikap positif siswa terhadap pembelajaran.
PEMBAHASAN
- Penerapan Kurikulum Merdeka BelajarÂ
Kurikulum merdaka belajar adalah pendekatan baru dalam pendidikan yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih mata pelajaran yang ingin mereka pelajari dan menentukan metode pembelajaran yang paling cocok bagi mereka.Tujuan kurikulum ini adalah memberikan pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan meningkatkan motivasi belajarnya.Dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih topik yang diminatinya, diharapkan mereka akan semakin tertarik  dalam proses pembelajaran dan berpartisipasi lebih aktif. Selain itu, kurikulum merdaka belajar memberikan kebebasan kepada siswa untuk memutuskan metode pembelajaran mana yang paling efektif bagi mereka. Artinya siswa dapat menyesuaikan gaya belajarnya, misalnya melalui diskusi kelompok, proyek mandiri, atau metode lain yang sesuai dengan preferensinya.Tujuannya adalah untuk membantu siswa  merasa lebih nyaman dan termotivasi saat belajar serta mengembangkan sikap positif terhadap pembelajaran. Pengenalan kurikulum merdeka belajar memiliki potensi besar untuk mengubah dunia pendidikan secara dramatis. Memberikan kebebasan lebih kepada siswa seharusnya meningkatkan minat belajar, meningkatkan motivasi, dan menciptakan sikap positif terhadap proses pembelajaran.
- Pengaruh dari Kurikulum Merdeka Belajar terhadap Sikap Positif Siswa terhadap Pembelajaran
Temuan penelitian menunjukkan bahwa  sikap positif siswa terhadap pembelajaran meningkat secara signifikan setelah penerapan kurikulum Merdeka Belajar. Pendekatan kurikulum ini yang lebih fleksibel  memungkinkan siswa  memilih mata pelajaran yang mereka minati dan mengatur metode pembelajaran mereka.Siswa diberi tanggung jawab yang lebih besar dalam proses pembelajaran.Dengan siswa memiliki kontrol lebih besar terhadap proses pembelajaran, mereka menjadi lebih terlibat dalam pembelajaran mereka. Selain itu, kurikulum belajar mandiri juga mengutamakan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan siswa. Dengan memilih topik yang menarik minatnya, siswa merasa bahwa pembelajarannya berhubungan langsung dengan kehidupannya.
Hal ini  meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar sehingga menimbulkan sikap positif  terhadap pembelajaran. Namun, penting untuk dicatat bahwa dampak kurikulum Merdeka belajar terhadap sikap belajar siswa  tidak bersifat langsung. Proses ini membutuhkan waktu dan implementasi yang konsisten. Faktor-faktor lain seperti motivasi siswa, gaya belajar, lingkungan belajar, dan hubungan siswa-guru juga mempengaruhi sikap siswa terhadap belajar. Kesimpulannya, kurikulum self-directed learning memberikan dampak positif terhadap sikap belajar siswa. Dengan mengambil pendekatan yang lebih fleksibel dan menyesuaikan pembelajaran  dengan kebutuhan siswa, siswa menjadi lebih terlibat, antusias dan memiliki sikap yang lebih positif terhadap proses pembelajaran.
- Faktor-faktor yang Terkait dengan Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar
Tantangan yang terkait dengan implementasi Kerikulum Merdeka Belajar meliputi :
- Pengaturan dan manajemen waktu: Kurikulum Merdeka Belajar memberikan kebebasan  lebih besar kepada siswa dalam memilih mata pelajaran dan membentuk gaya belajarnya. Namun, manajemen waktu yang efektif mempunyai tantangan tersendiri. Siswa harus memiliki keterampilan manajemen waktu yang baik untuk memaksimalkan fleksibilitas yang ditawarkan dan mengatur waktu mereka secara efisien.
- Ketersediaan Sumber Daya: Penerapan kurikulum belajar mandiri memerlukan dukungan yang tepat, antara lain fasilitas, materi pembelajaran, dan teknologi. Di daerah dengan sumber daya pendukung yang terbatas, mungkin sulit untuk menyediakan infrastruktur dan sumber daya yang diperlukan untuk mendukung penerapan kurikulum pembelajaran mandiri secara efektif.
- Beradaptasi dengan kurikulum tradisional: Transisi dari pendekatan tradisional ke kurikulum merdeka belajar bisa jadi sulit bagi guru, siswa, dan sistem pendidikan. Membuat perubahan yang diperlukan terhadap metode, penilaian, dan evaluasi mungkin memerlukan banyak waktu dan koordinasi. Selain itu, tantangan  mungkin timbul dalam mengintegrasikan kurikulum studi independen ke dalam kurikulum tradisional yang sudah ada.
Sementara itu, manfaat implementasi Kurikulum Merdeka Belajar mencakup:
- Pembelajaran yang Relevan: Kurikulum Merdeka Belajar mandiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih mata pelajaran yang berkaitan dengan minat dan tujuannya. Dengan menghubungkan langsung  pembelajaran dengan kehidupan nyata, siswa menjadi lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan  lebih termotivasi untuk serius mengikuti pembelajaran.
- Kemandirian Belajar: Kurikulum Merdeka belajar mendorong siswa untuk mengembangkan pembelajaran mandiri, keterampilan memecahan masalah, dan keterampilan metakognitif. Dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih metode pembelajaran yang paling efektif, mereka menjadi lebih aktif dalam mengatur pembelajarannya sendiri. Hal ini membantu anak-anak menjadi pembelajar  yang mandiri, mudah beradaptasi.
- Meningkatkan Motivasi Siswa: Kurikulum Merdeka Belajar memberikan  pengaruh lebih besar kepada siswa dalam proses belajar. Dengan memberikan siswa peran aktif dalam menetapkan tujuan pembelajaran dan memilih metode pembelajaran yang tepat, siswa merasakan rasa kontrol dan keterlibatan yang lebih besar. Dalam lingkungan seperti itu, siswa merasa bahwa mereka  memiliki peran yang lebih penting dalam pembelajaran mereka dan lebih termotivasi.
Merdeka Belajar Meskipun terdapat tantangan dalam penerapan kurikulum, namun pendekatan ini mempunyai potensi besar dalam meningkatkan mutu pendidikan karena mempunyai manfaat yang signifikan dalam meningkatkan relevansi pembelajaran, kemandirian siswa, dan motivasi siswa.
KESIMPULANÂ
Kurikulum Merdeka Belajar memainkan peran penting dalam mengubah sikap siswa terhadap pembelajaran. Melalui pendekatan yang lebih fleksibel, kurikulum ini memotivasi siswa untuk aktif dan bersemangat dalam belajar. Namun, perlu dicatat bahwa pengaruh Kurikulum Merdeka Belajar terhadap sikap siswa tidak terjadi secara instan. Dalam mengimplementasikan kurikulum ini, perhatian juga perlu diberikan pada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi sikap siswa terhadap pembelajaran. Selain itu, kurikulum Merdeka Belajar meningkatkan siswa dalam proses pembelajaran dengan memberikan kebebas kepada siswa untuk memilih metode pembelajaran sesuai dengan kesukaanya. Kurikulum Merdeka belajar meningkatkan rasa kepemimpinan siswa dalam pembelajarannya. Ketika siswa memiliki kendali lebih besar atas pembelajarannya. Hal ini memungkinkan siswa untuk belajar lebih aktif, melakukan refleksi, dan mengembangkan rasa disiplin untulk meningkatkan kualitas belajarnya.