Surga Tersembunyi : Laguna Segara Anakan di Hutan Konservasi Pulau sempu
[caption id="attachment_238926" align="aligncenter" width="576" caption="Indahnya pulau sempu"][/caption]
“Sebuah tempat yang indah dan mempesona, namun masih merupakan hutan konservasi cagar alam (sedang dalam usulan menjadi hutan wisata-menurut penjaga setempat). Keprihatian terhadap pengelolaan ekosistem hutan dari kecerobohan pengunjung/wisatawan yang tidak sadar akan status konservasi akan merusak pesona dan keindahan ekosistem bahkan habitat makhluk hidup di dalamnya.”
Perjalanan dari jogja
Sudah satu bulan saya bersama kawan-kawan merencanakan trip wisata ke kota malang. Mulai googling informasi tempat trekking menarik untuk di kunjungi akhirnya pilihan kami jatuh pada pulau sempu dan gugusan pantai selatan malang yang masih “surga alami” serta taman nasional bromo tengger semeru. Pulau sempu menawarkan keindahan alam dan serunya petualangan, hal ini lah yang menarik bagi kami supaya benar-benar lepas sejenak dari rutinitas masing-masing serta kepenatan kehidupan kota. Perlengkapan pribadi sudah siap dan saat nya menuju malang. Perjalanan kami tempuh dari yogyakarta menuju malang selama 8 jam dengan mobil yang kami rental di yogyakarta, agak lambat karena hujan deras mengguyur selama di kediri sampai malang. Sesampainya di malang kami istirahat di rumah salah satu saudara rekan kami, dia sangat baik karena mau direpotkan oleh kami ber 5 :p
Perjalanan menuju pulau sempu
Sebelum menuju pulau sempu kami mempersiapkan segala kebutuhan logistik selama kami menginap disana. Perlengkapan camp dan kebutuhan lainnya sudah kami siapkan dari jogjakarta
Untuk menuju pulau sempu perjalanan kami tempuh selama 2 jam dari malang dengan menggunakan mobil pribadi dengan tujuan pantai sendang biru. Pantai sendang biru merupakan pelabuhan kecil/ tempat pelelangan ikan.
Tiba di pelabuhan sendang biru
[caption id="attachment_238943" align="aligncenter" width="589" caption="Resort Konservasi Pulau Sempu"]
Disinilah terdapat kantor penjaga pulau sempu yang mewajibkan setiap pengunjung untuk lapor dan mengurus administrasi. Hal ini wajib karena pulau sempu bukan merupakan pulau wisata namun masih kawasan konservasi sehingga tidak ada ijin secara tertulis, yang ada hanya wajib lapor. Klo ga di kasih ijin kok di perbolehkan masuk? Mungkin ini sebuah bentuk pembelaan dari penjaga hutan cagar alam, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan karena mereka tidak pernah memberikan ijin resmi atau walaupun lapor tetap saja kami pengunjung ilegal pulau sempu, tapi kenapa ada guide yang di sediakan dari kantor penjaga hutan? Kami membaca ada konflik kepentingan yang pelik, seharusnya penjaga hutan tidak memperbolehkan pengunjung yang tidak berkepentingan terhadap konservasi untuk memasuki kawasan ini. Seolah2 benar seperti komersialisasi hutan konsersavi karena kami juga di haruskan membayar 25.000 rupiah untuk lapor. Tapi pelanggaran ini tidak hanya ada di pulau sempu, banyak taman nasional yang nota bene kawasan konservasi namun tetap boleh di kunjungi para pendaki, travellers, trackers.
Pertanyaan membingungkan mulai menghiasi pikiran... Hati mulai gundah, semoga kunjungan saya tidak mengganggu ekosistem pulau sempu. Akhirnya kami sepakat tidak merusak ekosistem pulau sempu lewat sampah/mengganggu habitat kera dan burung atau makhluk hidup lainnya.
Kami tiba di sendang biru pukul 16.17, segeralah kami lapor agar di perbolehkan menyeberang ke pulau sempu sore ini. Namun dari pihak penjaga hutan melarang kami karena kondisi medan yang sangat berat akibat hujan deras beberapa hari lalu (bukan karena alasan bahwa pulau sempu adalah hutan konservasi). Tapi akhirnya kami bernegosiasi karena klo tidak menginap malam ini semua jadwal perjalanan bakal kacau. Setelah proses negosiasi kami di perbolehkan masuk ke pulau sempu dengan syarat menggunakan guide dengan harga yang cukup mahal 150.000 rupiah padahal pada siang hari dan kondisi cuaca baik biasanya cukup dengan 75.000 rupiah. Kemudian kami menyelesaikan proses administrasi dan bersiap meyeberang pulau sempu.
[caption id="attachment_238929" align="aligncenter" width="470" caption="Bersiap untuk menyeberang ke pulau sempu"]
Penyeberangan dilakukan dengan menggunakan perahu nelayan dengan kapasitas 10 penumpang, dengan biaya 100.000 rupiah PP. Setelah kurang lebih 30 menit pukul 17.30 kami tiba di pulau sempu. “Setelah tiba di pulau sempu, ingatlah untuk meminta nomor hp nahkoda supaya nanti mempermudah penjemputan.”
Awal dari perjuangan
[caption id="attachment_238944" align="aligncenter" width="524" caption="Memasuki hutan cagar alam Pulau Sempu"]
Aktivitas selanjutnya adalah trekking/ berjalan kaki menuju pantai segara anakan. Dengan membawa carrier masing masing dan ditemani sang pemandu kami melintasi hutan hujan dengan kondisi jalan yang sangat parah, menanjak, menurun berbatu/karang. Di tempat tertentu lumpur bisa sampai dengkul orang dewasa. Sendal gunung merek terkenal pun gagal untuk melakukan tugasnya alias putus di tengah jalan. Syukur sang guide - Pak Gunandar membawa 3 pasang sepatu lumpur sebagai cadangan untuk mengantisipasi kondisi yang kami alami seperti ini. Namun ternyata sepatu lumpur teresebut disewakan seharga 30.000 rupiah per pasang (padahal di pantai sendang biru ada persewaan sepatu dengan harga 10.000 rupiah saja). Mau tak mau kami harus sewa-pandai juga guide mencari uang tambahan. Karena menurut informasi yang kami peroleh jika jalan/track kering bisa di tempuh hanya dalam waktu 1 jam. Namun perjalanan yang kami tempuh hampir 4.5jam. WOW, luar biasa lama capek dan ngga nyangka, ngga prepare, kayak naek gunung aja nih jadinya....
Setegah jam terakhir kami menghadapi medan terberat. Berjalan di tepi tebing pantai yang kondisinya berlumpur, sehingga kami harus selalu berpegangan akar untuk menghidari terpeleset ke laut. Pukul 22.30 kami tiba di pantai segara anakan... syukurlah...
Buah dari perjuangan : Kepuasan batin, pengalaman dan petualangan
Sesampainya disana kami sudah kehabisan energi, pakaian dan kaki sudah tidak terlihat modis karena semua penuh lumpur. Segera kami dirikan tenda dan bersihkan diri dari lumpur,kemudian membuat api unggun dan mengobrol sampai pagi bersama pak guide dan kawan-kawan sambil menikmati kerlip bintang dan gugusan milky way.
[caption id="attachment_238928" align="aligncenter" width="576" caption="Menghabiskan malam dengan memandangi bintang dan gugusan milkyway"]
Menjelang pagi tiba mata kami terbuka dan semua perjuangan tebayarkan dengan pemandangan luar biasa.... air laut yang jernih kehijauan dan pasir putih serta view yang luar biasa seolah-olah seperti pantai pribadi. Pantai segara anakan ini memang pantai yang masih “surga alami” karena tidak mudah untuk menempuhnya. tak kami sia-siakan kesempatan untuk mandi di pantai dan menimati jernihnya air laut.
[caption id="attachment_238931" align="aligncenter" width="560" caption="Ekspresi kebahagiaan tak terkira... hehehe"]
Pulau sempu yang merupakan hutan konservasi alam memang belum diperuntukan untuk hutan wisata. Bersamaan dengan kunjungan kami dilepaskan juga beberapa pasang elang jawa. Jika anda beruntung anda dapat menyaksikan indahnya elang jawa yang berterbangan kesana kemari berburu monyet atau makanan di sepuratan laguna segara anakan. Pantai/laguna segara anakan ini terbentuk karena adanya karang yang bolong sehingga air laut masuk melalui celah karang tersebut. Namun pada saat surut tidak semua air segara anakan habis melainkan tertampung sehingga terbentuklah laguna/danau/segara. Jika anda bawa snorkle anda dapat melakukan aktivitas snorkling
[caption id="attachment_238932" align="aligncenter" width="480" caption="Kera Jawa - Jenis Kera ini yang paling sering di jumpai sepanjang perjalanan"]
[caption id="attachment_238933" align="aligncenter" width="576" caption="Hamparan pasir putih di laguna segara anakan"]
[caption id="attachment_238934" align="aligncenter" width="640" caption="Tenda-tenda para pengunjung"]
[caption id="attachment_238935" align="aligncenter" width="640" caption="Pemandangan segara anakan dari atas bukit"]