Akhirnya ia berhasil dengan dietnya, ia kehilangan berat badannya sebanyak 17 kg, yang jika dihitung menggunakan IMT, IMT = 59 : Â = 24,5577, yang dimana jika dilihat dari hasil IMT ( Indeks Massa Tubuh) tersebut termasuk ke golongan berat badan yang ideal. Pujian demi pujian pun didapatnya dan ia berhasil mengembalikan kepercayaan dirinya.
Banyak orang yang melakukan diet hanya sementara saja dan tidak terus melanjutkannya lagi, hal ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan kembali seperti kondisi awal.Â
Dan banyak orang yang merasa telah berolahraga, namun berat badannya tidak kunjung turun, hal ini terjadi karena Ketika kita berolahraga kalori yang keluar hanya sedikit dibandingkan dengan kalori yang masuk.Â
Oleh karena itu jika ingin menurunkan berat badan tidak cukup dengan berolahraga saja, namun juga harus diikuti dengan diet dan melakukannya secara konsisten.
Adapun pandangan agama Islam mengenai orang yang mengalami kegemukan, pada hakekatnya Allah tidak melihat bagaimana bentuk fisik dari hambanya, namun kegemukan dapat menyebabkan  seseorang menjadi pemalas, seperti pada zaman dahulu Umar bin Khatab pernah menegur seseorang karena memiliki perut yang besar.Â
Dan beliau juga mengingatkan bahwa hal tersebut dapat membuat kita malas beribadah kepada Allah dan akan merusak tubuh, beliau pun memberikan saran agar kita makan secukupnya saja.Â
Namun jika kegemukan yang didapatkan bukan karena bermalas-malasan dan bukan karena makan yang banyak, maka kegemukan ini bukanlah termasuk kedalam kegemukkan yang tercela.
Referensi
Asiah, N., Suzanni, S., & Wahyuni, S. (2015). Studi faktor-faktor penyebab obesitas pada siswa smk farmasi cut meutia kota banda aceh. Jurnal Serambi Akademica, 3(2), 2337-8085. https://doi.org/10.32672/jsa.v7i2
Pinel, Jhon P.J., Barnes, Steven J.( 2018). Biopsikologi(edisi Kesepuluh).Yogyakarta :Pustaka Pelajar.
Wardan,. (2018). Perut buncit dalam pandangan islam dan, bagaimana hukumnya?. Diakses pada 24 juni 2021, dari https://darunnajah.com/perut-buncit-dalam-pandangan-islam.